digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang : Telah menjadi pengetahuan umum bahwa lifter dengan anggota gerak yang pendek dan tinggi badan yang rendah memiliki keuntungan dalam angkat besi. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan torsi yang relatif lebih rendah dan reduksi jarak vertikal barbel. Namun demikian bagaimana keuntungan atau kerugian mekanis akibat antropometri tersebut mewujud pada kinematika persendian saat melakukan gerakan angkat besi belum benar-benar dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman akan kaitan antropometri, dalam hal ini tinggi badan, dengan kinematika persendian (posisi dan kecepatan sudut) lifter saat melakukan angkatan clean & jerk Metode: Subjek penelitian adalah 10 pria yang dibagi ke dalam 2 kelompok berdasarkan tinggi badannya. Subjek melakukan angkatan clean and jerk kira-kira 80% dari 1 RM (Repetition Maximum). Data kinematika persendian diperoleh dari rekaman video percobaan dari 4 kamera high speed yang diolah dengan perangkat lunak Simi Motion versi 8.5. Hasil: Perbedaan posisi sudut lutut yang signifikan berada pada akhir fase catch di mana nilai sudut lutut kelompok pendek berada pada : 74,91 ± 3,24* dibanding nilai sudut kelompok tinggi : 51,32 ± 22,9, sementara tidak ditemukan perbedaan kecepatan sudut yang signifikan antara dua kelompok lifter . Simpulan: Di antara lifter pria kelompok tinggi dan kelompok pendek, saat eksekusi clean & jerk, tidak terdapat perbedaan posissudut pingul (hip) dan engkel (ankle) yang signifikan. Sementara, terdapat perbedaan posisi sudut lutut (knee) yang signifikan di fase catch. Saat catch, sudut lutut kelompok tinggi lebih kecil dibanding kelompok pendek. Sedangkan Perbedaan tinggi badan antara dua kelompok lifter tinggi dan pendek, tidak berpengaruh signifikan terhadap kecepatan sudut persendian hip,knee dan ankle pada kelima fase gerakan clean & jerk.