digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan lapangan lepas pantai laut dalam dipandang sebagai pengembangan yang berbiaya mahal, dan dalam beberapa kasus proyek pengembangan lapangan laut dalam yang marjinal hal ini menjadi tantangan dalam keekonomisan proyek. Pemanfaatan fasilitas produksi yang memiliki kemampuan pengolahan produksi minyak dan gas yang masih beroperasi dan berada di sekitar lapangan pengembangan dipandang sebagai salah satu cara untuk dapat menurunkan biaya pengembangan. Pemanfaatan kemampuan fasilitas yang ada untuk mengolah produksi dari lapangan yang baru dikembangkan dapat menyederhanakan lingkup fasilitas produksi yang akan dibangun dengan memindahkan sebagian proses pengolahan produksi kepada fasilitas yang ada. Penggunaan fasilitas produksi yang ada dimungkinkan selama terdapat kapasitas berlebih sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah No 35/2004 terkait filosofi pemanfaatan fasilitas yang ada. Disamping tersedianya kapasitas berlebih, pembebanan biaya pengolahan juga perlu diperhatikan untuk memastikan kelayakan biaya penggunaan dan menjamin operasi dari fasilitas yang ada tersebut, yang mana nantinya akan menjadi dasar penyusunan Kerjasama Penggunaan Fasilitas Bersama untuk memfasilitasi terjadinya penggunaan fasilitas oleh pengembangan lapangan baru. Dalam tesis ini dikembangkan konsep pengembangan laut dalam yang memanfaatkan kemampuan fasilitas produksi yang telah. Tesis ini juga melakukan tinjauan penggunaan fasilitas untuk mengembangkan model pembebanan biaya penggunaan yang layak. Analisis keekonmian diberikan untk menunjukkan bagaimana penggunaan fasilitas bersama dapat membantu nilai keekonomian pengembangan lapangan baru. Secara umum pemanfaatan fasilitas produksi yang telah ada dipandang dapat menguntungkan negara sebagai pemilik fasilitas produksi dan sebagai pemangku kepentingan di dalam pengembangan lapangan baru demi menjaga tingkat produksi nasional. Diharapkan analisis dan pemaparan di dalam tesis ini dapat menjadi salah satu referensi atau alternatif dalam pengembangan lapangan marjinal ke depannya, utamanya pengembangan lapangan laut dalam yang sensitif terhadap biaya investasi.