digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-COVER.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-BAB_6.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_BERNARDUS_EDO_KRISTIANTO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh kondisi hiperglikemia sebagai akibat dari gangguan pada insulin. Ekstrak kulit buah manggis (EM) dengan konstituen metabolit sekunder α-mangostin (AM) mempunyai aktivitas antihiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan dosis berulang EM dan AM. Pengujian dilakukan pada tikus Wistar jantan model diabetik induksi resistensi insulin (DMRI) yang diinduksi dengan emulsi tinggi lemak dan gula. Penentuan sensitivitas insulin dilakukan melalui uji koefisiensi toleransi insulin dengan diberikan insulin kerja cepat (1 U/kg BB) secara intraperitoneal. EM (248 mg/kg BB/hari) dan AM murni (37,2 mg/kg BB/hari) diberikan sebagai dosis berulang secara oral selama 14 hari. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 kelompok, yakni kelompok I yang diberikan EM selama 14 hari, kelompok II diberikan AM murni 14 hari, dan kelompok III sebagai kontrol. Kadar AM dalam plasma ditentukan dengan metode KCKT. Kadar glukosa plasma diukur dengan metode GOD-PAP. Parameter farmakokinetik dievaluasi berdasarkan profil farmakokinetik AM. Aktivitas farmakodinamik dari AM dievaluasi berdasarkan nilai area above curve (AAC) konsentrasi glukosa darah terhadap waktu. Hasil uji sensitivitas insulin menunjukkan perbaikan sensitivitas insulin setelah pemberian AM murni 14 hari (0,42 ± 0,26 ke 0,85 ± 0,21) dan EM 14 hari (0,85 ± 0,08 ke 1,35 ± 0,30). Parameter Cmaks AM dari EM 14 hari (0,13 ± 0,01 µg/mL) berbeda signifikan terhadap kelompok AM murni 14 hari (0,12 ± 0,00 µg/mL) dan EM tunggal (2,32 ± 32,55 µg/mL). Selain itu, parameter tmaks AM dari EM 14 hari (1,375 ± 0,25 jam) berbeda signifikan terhadap kelompok EM tunggal (2,00 ± 0,00 jam). Pemberian AM murni dan EM 14 hari memberikan efek penurunan kadar glukosa darah lebih baik meskipun dengan AAC lebih rendah (penurunan AAC 74,84%) dibandingkan hasil penelitian sebelumnya untuk kelompok AM murni atau metformin tunggal.