digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA BAMBANG TRI LAKSONO NIM : 11614029
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Hepatitis atau radang hati, merupakan penyakit peradangan hati akibat paparan zat toksik. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2014, kerusakan hati akibat infeksi virus (hepatitis akut) telah mengalami peningkatan sejak tahun 2007 dan 2013, serta terdapat beberapa kasus KLB hepatitis A di beberapa kota di Indonesia. Selain itu, pada tahun 2016, kasus TB yang telah diketahui mencapai 360.585 pasien (0,14%). Efek samping obat anti-tuberkulosis (isoniazid dan rifampisin) menjadi penyebab kasus kerusakan hati akibat obat (DILI) sebesar 58%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas kombinasi ekstrak propolis dan kunyit dalam mencegah kerusakan hati akibat diinduksi isoniazid dan rifampisin. Hewan uji berupa Tikus Wistar Jantan ditimbang dan dibagi acak ke dalam enam kelompok. Tikus diinduksi secara intraperitoneal (i.p) menggunakan campuran Isoniazid-Rifampisin selama 14 hari. Pada hari ke-0, 7, dan 14 dilakukan pengambilan darah. Serum dipisahkan dari komponen darah menggunakan mikropipet untuk dianalisis aktivitas enzim alanin aminotransferase (ALT), aspartat aminotransferase (AST), alkalin fosfatase, dan bilirubin total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol propolis (EEP) 100 mg/Kg BB, ekstrak etanol kunyit (EEK) 100 mg/Kg BB, dan kombinasi ekstrak 100 mg/Kg BB memiliki aktivitas hepatoprotektif terhadap penggunaan isoniazid dan rifampisin pada tikus wistar jantan, ditandai dengan penurunan aktivitas enzim AST, ALT, dan ALP di dalam darah. Kombinasi ekstrak memiliki aktivitas hepatoprotektif yang lebih baik daripada silimarin dan bersifat sinergis terhadap ekstrak tunggal.