2018 TS PP ANGGI RESTIASARI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana BAB 1 ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana BAB 2 ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana BAB 3 ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana BAB 4 ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana BAB 5 ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA ANGGI RESTIASARI NIM: 20715034
PUBLIC yana mulyana
Kanker kolon merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di dunia, yang menyebabkan
694,000 kematian. Dari beberapa data hasil penelitian, kulit buah Manggis
mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas farmakologi yaitu antihistamin,
antiinflamasi, antioksidan, pengobatan penyakit jantung, antimikroorganisme dan juga
sebagai anti kanker. Senyawa utama yang dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi
tersebut adalah golongan xanton. Xanton memiliki efek sitotoksitas dan antiproliferasi
sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan mematikan sel kanker. Senyawa
xanton yang paling banyak terkandung dalam buah manggis ialah α-mangostin dan
γ-mangostin. α-mangostin merupakan senyawa yang sangat berkhasiat dalam
menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Sedangkan γ-mangostin
memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi terhadap upaya pencegahan
terhadap serangan penyakit. Uji in vitro pro-apoptosis dan anti-proliferatif xanton dari
manggis terhadap sel COLO205 (human colorectal adenocarcinoma) menunjukkan
efek induksi apoptosis, aktivasi caspase-3 dan -8, dan pelepasan mitokondria sitokrom
c. Kemudian uji in vivo antitumor xanton terhadap sel COLO205 (human colorectal
adenocarcinoma) menunjukkan efek penghambatan pertumbuhan tumor pada 3 mg
ekstrak / tumor, sel apoptosis, fragmentasi nuklear dan kondensasi kromatin, serta
aktivasi caspases-3 dan -8. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian biodistribusi
α, γmangostin yang telah dikembangkan sebelumnya untuk melihat profil
distribusinya di dalam tubuh terutama dalam darah dan organ dimana hewan uji yang
digunakan adalah mencit (Mus musculus) stock Balb/c. Model hewan mencit kanker
kolorektal diperoleh melalui induksi azoxymethane dosis tunggal 10 mg/kg bb (i.p)
dan dextran sodium sulfate 2.5% pada air minum. Metoda yang digunakan adalah
penandaan senyawa α, γmangostin dengan radionuklida
131
I sebagai perunut untuk
mengetahui biodistribusinya dalam tubuh. Kemurnian tertinggi sintesis senyawa
bertanda
131
I-α, γMangostin adalah pada formula 3 (F3) dengan konsentrasi α, γ
Mangostin 500 mg yaitu sebesar 91,27% dan pH 7. Pengamatan biodistribusi
dilakukan pada masing-masing kelompok setelah 1, 4, dan 24 jam setelah pemberian
oral senyawa bertanda
131
I-α, γMangostin. Kenaikan penimbunan relatif senyawa
bertanda
131
I-α, γMangostin pada lokasi jaringan kanker dihitung dengan
membandingkan % radioaktivitas jaringan kanker terhadap % radioaktivitas jaringan
yang sama pada hewan sehat. Terdapat perbedaan nilai penimbunan relatif senyawa α,
γmangostin bertanda pada lokasi kanker dibandingkan terhadap jaringan normal,
dimana nilai T/NT ratio kelompok hewan normal lebih tinggi dibandingkan kelompok
hewan model kanker kolon Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi akumulasi
senyawa bertanda
131
I-α, γMangostin pada kelompok hewan model kanker namun
tidak signifikan. Sedangkan waktu paruh (t1/2) senyawa bertanda
131
I-α, γMangostin
pada kelompok hewan model kanker lebih lama dibandingkan dengan kelompok
hewan normal yaitu waktu paruh (t1/2) absorbsi 2,52 jam, waktu paruh (t1/2)
biodistribusi 19,97 jam, dan waktu paruh (t1/2) eliminasi 21,98 jam.