digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki pulau yang jumlahnya mencapai 17,504 pulau yang terhubung dengan laut. Sehingga, dengan terbentangnya banyak pulau dari ujung barat hingga timur Indonesia menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi komoditas alam yang sangat melimpah ragam dan jumlahnya, baik di darat maupun di laut. Komoditas tersebut antara lain CPO (crude palm oil), batubara, kayu, gas alam, hasil laut, keragaman komoditas lainnya. Karena hasil hutan merupakan salah satu komoditas unggulan yang menyumbang pendapatan negara bukan pajak cukup tinggi, yaitu sebesar USD 206 juta dari yang ditargetkan USD 209 juta (State of Indonesia Forestry 2018), maka hasil produksi hutan ini layak untuk dieksplorasi lebih lanjut. Dalam rangka mengembangkan perdagangan hasil hutan berupa kayu bulat, dibutuhkan sebuah sarana penunjang berupa pelabuhan. Pelabuhan merupakan sarana intermoda yang sampai saat ini penggunaannya masih efektif dan efisien dalam pengangkutan barang dalam jumlah yang besar dengan biaya yang relatif murah dibandingkan jika menggunakan moda transportasi lainnya. Dengan adanya kebutuhan yang tinggi terkait perencanaan pelabuhan, maka pada Tugas Akhir ini akan dilakukan penelitian perencanaan sebuah terminal kayu log yang berlokasi di Sungai Kendawangan, Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir ini dapat diperoleh berupa: jumlah produksi kayu log yang akan dilayani oleh Terminal Kayu Log di Kendawangan hingga perencnaan jangka panjang pada tahun 2040 mencapai 654,503 ton.. dermaga muat kayu log terdiri dari satu tambatan dengan kapasitas shiploader dengan produktivitas 85 ton/jam, dibutuhkan 5 buah shiploader untuk mengakomodasi pemuatan kayu ke atas kapal. Nilai dari BOR yang dihasilkan oleh 5 shiploader tersebut sebesar 35.5%. sedangkan untuk lapangan penumpukan, diketahui nilai YOR sebesar 60%, sehingga kapsitas maksimal hingga tahun desain 2040 adalah sebesar 90,280 ton atau 141,062.5 m3. Sehingga dengan kapasitas seperti itu, dimensi lapangan penumpukan tahun 2040 adalah 135 meter x 495 meter. Sedangkan dimensi untuk dermaga adalah 135 meter x 35 meter.