digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan. Panas bumi banyak ditemui Indonesia yang memiliki banyak gunung berapi aktif seperti, di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Panas bumi berasal dari dalam permukaan bumi atau lebih tepatnya dibawah kerak bumi. Pada daerah tersebut terdapat magma yang sangat panas dan bersifat mobile yang terbentuk dari lelehan batuan secara alami. Magma juga berasal dari material radioaktif seperti uranium dan potassium. Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan karena selain renewable dan sustaible kekuatan energinya lebih besar dari minyak dan gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi panas bumi ini mulai dikembangkan untuk menjadi energi alternatif. Dalam menentukan besar cadangan energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif digunakan suatu metode yaitu volumetrik. Metode volumetrik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung dan menentukan besar cadangan energi panas bumi pada reservoir yang terdapat dilapangan atau daerah yang berpotensi panas bumi. Besarnya cadangan energi panas bumi pada suatu reservoir sangatlah bergantung pada nilai-nilai parameter fisis yang diperlukan sebagai nilai masukan pada persamaan-persamaan volumetrik. Selain itu juga, nilai-nilai yang digunakan sebagai inputan pada persamaan volumetrik digunakan juga nilai yang berdasarkan asumsi. Parameter-parameter yang digunakan sebagai asumsi dalam perhitungan ini diantaranya adalah temperatur awal pada reservoir yang besarnya , densitas air yang besarnya , energi dalam yang besarnya dan faktor konfersi listrik sebesar . Dengan memanfaatkan nilai parameter-parameter tersebut maka, diperoleh besar cadangan energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu 50 tahun sebesar dan energi panas bumi yang dapat dibangkitkan sebesar .