digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nanoteknologi mempunyai peranan penting dalam perkembangan formulasi vaksin. Penggunaan nanopartikel sebagai pembawa dalam penghantaran vaksin membuka kemungkinan baru untuk membuat imunisasi lebih aman, efisien, stabil dan imunogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangan nanopartikel (NP) berbasis kitosan sebagai penghantar antigen, menggunakan HBsAg sebagai model untuk mendapatkan sistem penghantaran antigen yang lebih baik. NP HBsAg dikombinasikan dengan ekstrak Phyllanthus niruri L. (PN) sebagai adjuvan untuk meningkatkan respon imun telah dikembangkan untuk mengoptimalkan efikasinya. HBsAg dan PN dienkapsulasi kedalam kitosan dengan STTP sebagai cross linker dengan metode gelasi ionotropik. NP dibuat dengan mengkombinasikan 10 µg/mL HBsAg dengan PN (150, 250, dan 350 µg/mL). Selanjutnya, NP dikarakterisasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas, morfologi, dan efisiensi penjeratan HBsAg dan PN. Efisiensi penjeratan HBsAg dan PN masing-masing ditentukan dengan metode pewarnaan silver pada SDS-PAGE dan spektrofotometri dengan kuersetin sebagai marker. Kemudian uji imunitas secara in vitro terhadap sel dendritik menggunakan flow cytometri dilakukan untuk mengevaluasi respon imun yang dihasilkan nanopartikel. NP yang dihasilkan memiliki ukuran partikel dalam rentang 209-312 nm dengan indeks polidispersitas yang baik (