digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pasir Bangka merupakan pasir alam yang banyak ditemukan di pulau Bangka. Pemanfaatan pasir Bangka dalam perkerasan jalan telah diterapkan dalam proyek peningkatan dan pemeliharaan berkalan jalan di Kabupaten Bangka Barat namun dalam campuran Lataston (HRS). Penggunaan Lataston (HRS) perlu diganti dengan Laston (AC) karena HRS hanya dipergunakan untuk jalan lalu lintas sedang sedangkan AC dapat dipergunakan untuk lalu lintas tinggi. Perlunya penelitian penggunaan pasir Bangka dalam AC-WC yang dapat mengganti penggunaan HRS dalam proyek di Kabupaten Bangka Barat sebab penggunaan pasir dalam Laston (AC) dibatasi maksimal 15% dari total campuran berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti kinerja campuran Laston Lapis Aus (AC-WC) dengan substitusi pasir Bangka pada agregat halus dibandingkan dengan agregat dari batu pecah. Karakteristik pasir Bangka, agregat batu pecah, aspal dan kinerja karakteristik Marshall campuran serta perendaman Marshall pada KAO di uji berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3. Dilakukan juga pengujian deformasi permanen dengan WTM dan pengujian modulus resilien dengan alat UMATTA. Persentase pasir Bangka yang disubstitusikan kedalam agregat halus dalam campuran sebanyak 0%, 25%, 50% dan 100%. Hasil pengujian karakteristik Marshall pada campuran AC-WC dengan substitusi pasir Bangka pada Agregat halus menunjukkan bahwa campuran masih memenuhi kinerja karakteristik Marshall yang disyaratkan dalam spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3. Untuk hasil pengujian modulus resilien dengan alat UMATTA, campuran AC-WC dengan substitusi pasir Bangka memiliki modulus resilien yang lebih besar dari pada campuran AC-WC dari agregat batu pecah, walaupun nilai modulus resilien semakin berkurang dengan bertambahnya pasir Bangka yang di substitusi. Sedangkan pada pengujian deformasi permanen dengan WTM, campuran AC-WC dengan agregat batu pecah lebih kuat dalam menahan deformasi karena nilai stabilitas dinamis (DS) campuran tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan permanen jika dibandingkan dengan campuran dengan substitusi pasir Bangka. Hasil pengujian terbaik campuran dengan substitusi pasir Bangka menghasilkan stabilitas marshall yang labih baik dan memenuhi spesifikasi sehingga dapat digunakan untuk menggantikan agregat pecahan batu pada campuran AC-WC.