digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zircalloy-4 banyak digunakan sebagai tempat terjadinya reaksi fisi dan memanaskan coolant. Penggunaan logam zircalloy-4 ini dikarenakan oleh ketahanan korosi pada suhu tinggi dan juga rendahnya kadar penyerapan neutron. Kegagalan yang sering terjadi pada logam ini adalah dikarenakan kegagalan getas. Pelunakan pada logam zircalloy-4 untuk mengurangi kegagalan getas diperlukan dengan cara merubah fasa logam. Perubahan fasa dari fasa alfa menjadi fasa beta dilakukan dengan cara perlakuan panas. Perlakuan panas anil dilakukan pada zircalloy-4 dengan komposisi 1.5% Sn, 0.2% Fe, 0.1% Cr, dan Zr. Fasa pada sampel zircalloy-4 sebelum mendapatkan perlakuan panas adalah fasa alfa. Perlakuan panas dilakukan pada temperatur 850oC, 900oC, dan 950oC. Setiap perlakuan panas menggunakan 3 sampel yang akan diberikan pendinginan kejut setelah mengalami perlakuan panas selama 30 menit, 60 menit, dan 120 menit. Zircalloy-4 akan dilihat mikrostrukturnya dengan mikroskop optik, diambil data kekerasannya dengan test vickers, dan diperiksa fasa yang terkandung dengan XRD. Sampel zircalloy-4 yang mendapatkan perlakuan panas memiliki kekerasan yang lebih rendah dari as received. Semakin tinggi temperatur dan lama waktu perlakuan panas semakin rendah kekerasan sampel. Pada temperatur 850oC dan waktu perlakuan panas 30 menit akan terlihat adanya fasa beta pada hasil XRD. Pada temperatur 850oC dan 900oC dengan lama waktu perlakuan panas 120 menit akan terlihat pada mikrostruktur kalau kedua logam berada pada proses rekristalisasi dimana masih terdapat butiran fasa alfa murni diantara fasa beta. Pada temperatur 950oC akan terlihat terjadi grain growth.