digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengelolaan air merupakan hal yang sangat penting pada budidaya kelapa sawit. Pengelolaan air pada perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan menjaga agar tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan air pada suatu perkebunan. Supply air terhadap tanaman kelapa sawit diperhatikan dengan menjaga elevasi muka air saluran-saluran sekunder berada pada sekitar 50 cm di bawah permukaan tanah. Tidak hanya dalam hal kekurangan air, dilakukan pengelolaan tertentu agar perkebunan kelapa sawit tidak tergenang dalam jangka waktu tertentu jika terjadi hujan dengan intensitas besar agar keberlangsungan hidup tanaman terjaga. Untuk melakukan kegiatan pengelolaan perkebunan kelapa sawit, dibutuhkan sarana dan prasarana tertentu untuk mendukung budidaya kelapa sawit. Beberapa diantaranya yaitu saluran air, pompa air, pintu air, dan tanggul. Karya tulis ini membahas mengenai perencanaan desain jaringan drainase dan bangunan lainnya yang dibutuhkan pada perkebunan kelapa sawit seluas 1932 hektare di Desa Bago Tangul Kecamatan Kalumpang Provinsi Kalimantan Selatan. Perencanaan jaringan drainase beserta bangunan lainnya dilakukan berdasarkan analisis neraca air, pemodelan debit andalan menggunakan metode F.J. Mock, pemodelan debit banjir dengan HEC-HMS, dan pemodelan hidraulis dengan HEC-RAS.