digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi kasus dari penelitian ini adalah pengujian APT yang dilaksanakan di Laboratorium Alusan Puslitbang Jalan dan Jembatan. Pengujian APT tersebut diterapkan pada suatu struktur perkerasan uji yang terdiri dari dua (2) seksi perkerasan. Kedua seksi perkerasan tersebut dibagi berdasarkan beban lalu lintas yang akan dipikul. Pada seksi I direncanakan untuk jumlah lintasan 750,000 sedangkan pada seksi II akan diterapkan beban lintasan sebesar 1,500,000. Pada tesis ini akan dibahas bagaimana kondisi dari seksi I struktur perkerasan uji. Pada proses perkembangan penelitian ini, data yang tersedia dari pengujian APT hanya sampai pada pembebanan ±200,000 lintasan. Sehingga data yang dipakai untuk keperluan analisis terbatas pada jumlah lintasan tersebut. Struktur perkerasan uji ini dibangun pada fasilitas indoor, sehingga faktor air yang tidak ada dan temperatur yang hampir seragam tidak memberikan efek yang signifikan. Penurunan kualitas struktur perkerasan uji tersebut besar dipengaruhi oleh beban lalu lintas yang diaplikasikan padanya. Pengujian APT dilakukan setelah tertunda 1 tahun dari waktu struktur pengujian tersebut selesai dibangun. Ternyata dari data hasil pengukuran, tanah dasar (subgrade) struktur perkerasan uji yang terdiri dari bahan improve batu kapur (lime stone) ini mengalami penguatan sepanjang 1 tahun tersebut. Hal tersebut menyebabkan peningkatan kekuatan pada struktur perkerasan uji tersebut. Model HDM-4 merupakan model prediksi kerusakan yang dapat digunakan untuk memperkirakan awal terjadinya kerusakan pada suatu struktur perkerasan jalan dan bagaimana perkembangannya.. Kerusakan yang akan dimodelkan diantaranya yaitu retak, ravelling, lubang, edge break, alur, roughness, kedalaman tekstur, dan kekesatan permukaan. Pada pengujian APT ini kerusakan yang terjadi yang terlihat secara visual adalah alur, kekesatan permukaan, dan kedalaman tekstur. Proses analisis dilakukan dengan cara: menganalisis lendutan FWD dan MDD, yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai ITP eksisting, menganalisis alur yang terjadi, kemudian memprediksi kerusakan yang akan terjadi menggunakan model HDM-4 dan membandingkannya dengan kondisi aktual struktur perkerasan uji. Secara visual kondisi pada struktur perkerasan uji belum menunjukkan kerusakan yang berarti.