digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Recirculation Aquaculture System (RAS) pada perbedaan padat tebar intensif terhadap performa ikan nila (Oreochromis niloticus). Pemeliharaan ikan nila berukuran 5,35 ± 0,99 gr dilakukan selama 30 hari dengan sistem single-batch. Desain penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan dengan tiga ulangan, yaitu padat tebar 20; 40; dan 60 ikan/100 L air.. Komponen RAS yang digunakan mencakup tangki kultur, tangki sedimentasi, protein-skimmer, tangki karbon aktif, dan biofilter yang berisi bakteri nitrifikasi. Selama masa pemeliharaan parameter fisika-kimia air dan total bakteri heterotrof diukur secara berkala untuk mengetahui kualitas air dari masing-masing perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, rata-rata nilai kualitas air pada kepadatan tebar 20; 40; dan 60 ikan tidak berbeda signifikan (P > 0,05), dimana nilai NH4+ (0,42 ± 0,39; 0,507 ± 0,34; 0,442 ± 0,5 mg L-1), NO2- (0,379 ± 0,23; 0,395 ± 0,26; 0,533 ± 0,36 mg L-1), NO3- (70,305 ± 25,88; 70,112 ± 25,8; 70,498 ± 26,05 mg L-1), dan total bakteri heterotrof (858,13 ± 167,19; 928, 75 ± 217,69; 1175 ± 227,56 CFU ml-1). Selama 30 hari pemeliharaan ikan nila, parameter biologis dari padat tebar 20; 40; dan 60 ikan tidak berbeda secara signifikan (P > 0,05), dimana berat akhir (9,73 ± 0,31; 10,27 ± 0,39; 9,88 ± 0,85 gr), Survival rate (75 ± 4,08; 65 ± 12,25; 71,11 ± 9,26 %), Feed Convertion Ratio (1,47 ± 0,08; 1,39 ± 0,07; 1,55 ± 0,12), dan Specific Growth Rate (1,99 ± 0,11; 2,17 ± 0,13; 2,03 ± 0,28 % hari-1). Berdasarkan dari hasil penelitian, RAS mampu menjaga kualitas air dalam kondisi optimum ikan nila hingga padat tebar 60 ikan/100 L air dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari performa ikan nila pada setiap padat tebar. Oleh karena itu, performa terbaik ditemukan pada padat tebar 60 ikan/100 L air.