digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Obat-obatan yang masuk ke Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang berasal dari dua distributor utama (pedagang besar farmasi dan gudang farmasi). Analisis two step cluster terhadap anggota fasilitas pelayanan kesehatan mengklasifikasikan anggota menjadi tiga klaster. Klaster pertama merupakan anggota klaster dengan omset kecil, klaster kedua merupakan anggota klaster dengan jumlah omset menengah dan klaster ketiga merupakan anggota klaster dengan jumlah omset besar. Hasil analisis two step cluster terhadap konsumen mengklasifikasikan anggota menjadi tiga klaster. Klaster pertama merupakan anggota klaster yang mendapatkan obat melalui resep dokter. Klaster kedua merupakan anggota klaster yang mendapatkan obat melalui resep dokter dan pembelian tanpa resep dokter. Klaster ketiga merupakan anggota klaster yang mendapatkan obat tanpa resep dokter. Analisis Material flow menghasilkan jumlah limbah obat-obatan di setiap rantai transaksi obat-obatan di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung baik melalui anggota pelayanan kesehatan dan konsumen. Dari hasil analisis diketahui bahwa limbah obat-obatan jenis sediaan tablet yang yang tidak mendapat penanganan yang dihasilkan konsumen 23,41 kilogram/bulan atau 19,5% dari tablet yang beredar dipasaran/bulan, Sedangkan limbah obat-obatan jenis sediaan tablet yang dihasilkan fasiltas pelayanan kesehatan sebanyak 2,9 kilogram/bulan 2,42%. Jenis sediaan sirup yang tidak mendapat penanganan yang dihasilkan oleh pasien/konsumen di sebanyak 63,88 kilogram/bulan atau 57,03% dari sirup yang beredar dipasaran/bulan, Sedangkan limbah obat-obatan yang dihasilkan fasiltas pelayanan kesehatan sebanyak 2,88 kilogram/bulan 2,57%.