digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Komatsu Patria Attachment merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur lebih tepatnya pembuatan bucket untuk alat berat seperti excavator dan bulldozer. Dalam menghadapi persaingan industri, perusahaan mengimplementasikan BAAN V sebagai sistem enterprise. Namun dalam penerapannya perusahaan masih menemui permasalahan. Permasalahan tersebut adalah masih terjadinya keterlambatan pemenuhan kontrak yang mengakibatkan denda yang signifikan pengaruhnya pada pendapatan perusahaan. Keterlambatan terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan dalam melakukan pemantauan pemenuhan pesanan produk. Hal ini terjadi disebabkan oleh ERP yang diterapkan di perusahaan hanya dipasang sampai pada tingkat TPS (Transaction Processing System). Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan solusi yaitu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan pemantauan pemenuhan pesanan produk bucket. Sistem informasi akan terdiri dari beberapa sub-sistem diantaranya adalah sub-sistem ETL (Extract, Transform, Load), sub-sistem operational data store, sub-sistem OLAP (Online Analytical Processing) dan sub-sistem Dashboard. Pemantauan pemenuhan pesanan produk dilakukan melalui komponen sub-sistem dashboard. Dalam melakukan perancangan sistem informasi, pertama dilakukan penentuan kebutuhan sistem dengan mendefinisikan kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kemudian dilakukan perancangan operational data store secara konseptual menggunakan metodologi Dimensional Model Design Life Cycle. Setelah itu dilakukan perancangan prototipe mulai dari perancangan proses ETL dengan menggunakan perangkat lunak Pentaho Data Integration, dan perancangan OLAP dan perancangan Dashboard menggunakan perangkat lunak Tableau Desktop. Hasil perancangan sistem informasi adalah aplikasi monitoring yang dapat menyediakan informasi pada proses pemenuhan kontrak. Aspek yang menjadi objek pemantauan adalah order management, procurement, dan shop floor activities. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan, rancangan sistem informasi telah berhasil memenuhi semua kebutuhan bisnis yang telah diidentifikasikan.Selain itu, sistem informasi juga dapat berjalan dengan baik= diperangkat keras yang dimiliki perusahaan.