digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Kaltim Prima Coal (PT. KPC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dengan luas areal mencapai 90.938 ha. Hasil uji air asam tambang (AAT) yang terbentuk di site Sangatta PT.KPC menunjukan AAT memiliki konsentrasi keasaman dan logam terlarut yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan penilaian potensi timbulnya AAT dan penentuan pengelolaan berdasarkan data kualitas air, geokimia batuan, dan hidrologi. Hasil deliniasi ketinggian menghasilkan 17 daerah tangkapan air (DTA) di site Sangatta. Berdasarkan nilai total sulfur diketahui sebanyak 33% area site Sangatta berpotensi pencemaran AAT sedang hingga parah. Komposisi material pembentuk asam di site Sangatta adalah 18% berpotensi membentuk asam (PAF) dan 82% tidak berpotensi membentuk asam (NAF). Hasil integrasi data geokimia, daerah tangkapan air dan kualitas air diketahui 5 DTA (6, 10, 11, 16 dan 17) memiliki potensi pembentukan dan pencemaran AAT. Pengelolaan AAT penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena mencakup 30% wilayah site Sanggatta. Pengolahan aktif perlu dilakukan di 5 DTA tersebut sementara pengolahan pasif hanya bisa dilakukan di 2 kolam pengendap yang terletak di DTA 6. Pencegahan jangka panjang harus dilakukan dengan enkapsulasi batuan PAF di semua DTA. Metode alternatif blending dan mixed layer sebaiknya diterapkan di 5 DTA (10, 11, 12, 16 dan 17) dengan komposisi PAF>25%. Pengolahan pasif memerlukan biaya lebih sedikit dibandingkan pengolahan aktif namun sulit diterapkan di pertambangan aktif yang memiliki debit besar (>50L/s) dan keasaman tinggi (>800mg/l CaCO3). Pengolahan pasif merupakan solusi yang lebih realistis untuk lokasi pertambangan yang sudah tidak aktif.