digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Baja galvanis merupakan jenis baja yang telah dilapisi dengan seng untuk menanggulangi terjadinya korosi pada baja. Metode yang paling banyak dipakai dalam proses pelapisan baja dengan seng adalah continous hot dip galvanizing. Sebelum strip baja dimasukkan ke dalam bak yang berisi lelehan seng, harus terlebih dahulu memasuki furnace untuk dilakukan proses annealing dan pembersihan permukaan strip baja. Salah satu jenis furnace yang digunakan adalah Non Oxidizing Furnace (NOF). Di dalam NOF ditiupkan gas H2 yang berfungsi untuk membersihkan permukaan strip baja dari oksida. Persen volume H2 yang dipakai didalam NOF saat ini adalah 40%. Persen volume H2 sebesar 40% dianggap terlalu besar sehingga menyebabkan biaya produksi yang mahal. Oleh sebab itu, penggunaan gas hidrogen dalam NOF harus dikurangi sampai suatu batas toleransi tanpa menimbulkan cacat atau efek berupa kegagalan pada baja galvanis yang dihasilkan. Sampel diperoleh dari PT FUMIRA dengan ukuran 10 x 10 x 0.02 cm. Pengujian ketebalan, kekerasan dan kekasaran permukaan lapisan Zn dilakukan untuk mengetahui pengaruh % volume H2 terhadap proses pelapisan baja galvanis. Selain itu juga dilakukan pengamatan dengan menggunakan SEM dan EDS untuk mengetahui komposisi oksida yang terdapat di lapisan Fe-Zn. Sampel yang diuji mempunyai persen volume H2 mulai dari 38% sampai 20%. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan semakin turun % volume H2, ketebalan lapisan Zn semakin naik sehingga menyebabkan kekerasan lapisan Zn juga naik. Hasil pengamatan dengan menggunakan EDS menunjukkan pada 20% volume H2 masih terdapat oksida sebesar 7.34 % di lapisan Fe-Zn. Selain itu, % volume H2 juga mempengaruhi kekasaran permukaan lapisan seng. Semakin tinggi % volume H2, permukaan lapisan Zn cenderung lebih kasar karna lebih banyak spangle dipermukaan lapisan. Penurunan % volume H2 sampai 20% masih di rekomendasikan karena ketebalan lapisan Zn dan kekerasannya tidak berubah secara signifikan.