digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mode pakaian muslim merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Mode hijab yang terus berkembang ini menjadi salah satu gaya yang paling banyak digemari oleh wanita muslim di Jakarta dan Bandung. Dampaknya adalah meningkatnya permintaan mode pakaian muslim secara perlahan dan perkembangan industri mode pakaian islam. Sayangnya, pelanggan mulai menginginkan perubahan preferensi pakaian muslim yang terus menerus. Preferensi timbul sebagai akibat dari pemenuhan kebutuhan yang disesuaikan dengan keinginan. Segmentasi dari wanita muslim dapat membantu industri mode pakaian muslim untuk mengidentifikasi tiap segmen berdasarkan preferensinya. Preferensi dari wanita muslim dapat ditentukan dengan mengidentifikasi hubungan di antara aspek demografi, seperti umur, pendidikan, pemasukan, dan domisili dengan aspek fisik, identitas, dan gaya hidup yang merupakan bagian dari model PIL dan tingkat keagamaan dari setiap pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil pelanggan dari wanita muslim berdasarkan masing-masing preferensi individu. Data didistribusikan melalui kuesioner kepada 400 pemakai hijab. Kuesioner menggunakan metode convenience sampling terhadap wanita dengan rentang umur 15-34 tahun yang berdomisili di Jakarta dan Bandung. Kuesioner menggunakan skala Likert untuk menguji variabel di dalam kerangka kerja penelitian. Data kemudian diproses dengan menggunakan metode two-step cluster analysis untuk menghasilkan profil setiap kelompok. Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa secara umum wanita muslim Indonesia yang tinggal di Jakarta dan Bandung memiliki tingkat keagamaan intrapersonal yang tinggi dan tingkat keagamaan interpersonal yang lebih rendah. Berkaitan dengan aspek fisik, identitas, dan gaya hidup dalam model PIL, sejumlah besar responden memiliki tingkat preferensi yang tinggi terhadap aspek fisik dan netral untuk aspek identitas dan gaya hidup. Berdasarkan kombinasi antara aspek demografi dengan model PIL beserta tingkat keagamaan dari setiap pelanggan, penelitian ini menghasilkan dua kelompok untuk setiap kombinasi umur, pendidikan, dan pemasukan serta empat kelompok untuk kombinasi domisili. Dari segi kualitas kelompok, kombinasi berdasarkan setiap aspek demografi menghasilkan nilai 0.2 dan tergolong kurang memuaskan. Peneliti memberikan pilihan kepada masing-masing perusahaan pakaian untuk memilih profil segmentasi yang sesuai dengan target pasar perusahaannya. Segmentasi yang dihasilkan dapat mengidentifikasi tingkatpreferensi fisik, identitas, gaya hidup, dan tingkat keagamaan dari pelanggan dan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pasar wanita muslim di Jakarta dan Bandung sehingga industri mode pakaian muslim dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan pelanggannya.