digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Limbah air panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki suhu yang lebih tinggi dari suhu normal perairan. Masuknya limbah air panas dari outlet PLTU ke laut dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan biota laut di sekitarnya. Untuk mengkaji pola sebaran dan besar perubahan suhu limbah air panas di perairan digunakan model hidrodinamika 2 dimensi (2D) horizontal dan model transport suhu dari MIKE 21. Data yang digunakan dalam simulasi adalah data pasang surut, angin, batimetri, garis pantai, debit inlet dan outlet, suhu air laut normal, dan suhu air laut dari outlet. Skenario pemodelan dilakukan untuk musim barat dan musim timur. Hasil simulasi menunjukkan pada saat pasang, air laut bersuhu tinggi dari outlet menyebar ke bagian barat outlet, dan pada saat surut menyebar di bagian timur outlet. Luas sebaran suhu yang memiliki ΔT diatas 2 °C pada saat musim timur 1.014.750 m2 lebih besar dari luas sebaran pada musim barat 963.494 m2. Kenaikan suhu di inlet terjadi pada saat pasang maksimum musim timur dengan ΔT 4 °C.