digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) merupakan salah satu tanaman obat, yang menghasilkan senyawa aktif berupa saponin. Senyawa saponin banyak terakumulasi di akar ginseng jawa dan berperan sebagai agen anti inflamasi, meningkatkan fertilitas serta daya tahan tubuh. Ginseng jawa memerlukan waktu yang sangat lama untuk memproduksi saponin secara maksimal di habitat alaminya. Teknologi kultur akar secara in vitro dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi saponin di akar ginseng jawa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi hormon auksin dan sitokinin terhadap produksi saponin dalam kultur adventif akar ginseng jawa. Akar ginseng jawa dikultvasi dalam medium Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan NAA atau IBA selama 28 hari. Selanjutnya IBA 10 μM dikombinasikan dengan sitokinin berupa TDZ dan kinetin dengan konsentrasi tertentu (0,1 0,3 dan 0,5 mg/L) selama 28 hari untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produksi saponin pada kultur akar ginseng jawa. Kombinasi IBA 10 μM + TDZ 0.3 memberikan hasil tertinggi pada produksi saponin (3,009 mg/L). Kombinasi auksin dan sitokinin tersebut menekan pertumbuhan akar namun terbukti dapat meningkatkan kandungan saponin lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan kontrol.