2017 TA PP FADHILA RIZKY R 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Wiwik Istiyarini 2017 TS PP FADHILA RIZKY RAMADHAN 1 - FULL TEXT.pdf?
PUBLIC Wiwik Istiyarini
ABSTRAKSI
Industri teknologi informasi memiliki compound annual growth rate (CAGR) sebesar 3.3% untuk
periode forecast 2015-2020. Angka tersebut menyebabkan industri teknologi informasi masuk
menjadi salah satu dari industri dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Para inventor terus
memunculkan penemuan-penemuan baru semenjak ditemukannya internet, mulai dari e-commerce
hingga penyimpanan data berbasis cloud. Pertumbuhan industri teknologi informasi juga
menyebabkan perubahan perilaku masyarakat. Di bulan desember 2015, terdapat hampir 40%
populasi dunia atau sekitar 3.26 milyar menjadi pengguna internet. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa internet telah menjadi bagian penting dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. Di Indonesia,
pelaku industri teknologi informasi memiliki peluang besar menyangkut sumber daya manusia dan
kondisi pasar Indonesia. Sayangnya, mereka masih membutuhkan lebih banyak perbaikan yang
terfokus kepada model bisnis mereka sebelum bisa bersaing di pasar global. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk berinovasi di model bisnis adalah dengan berkolaborasi dengan pelaku bisnis
lain. Namun, para pelaku industri teknologi di Indonesia kurang memiliki pemahaman terhadap
kegiatan kolaborasi. Kebanyakan dari mereka tidak menyadari adanya jaringan kolaboratif yang
merupakan salah satu media kolaborasi. Kurangnya pemahaman akan jaringan kolaboratif tersebut
dapat dijabarkan menjadi kurangnya pemahaman terhadap kondisi jaringan, model bisnis, inovasi
model bisnis dan keluaran nilai dari implementasi jaringan, model bisnis, dan inovasi model bisnis.
Keempat permasalahan tersebut menjadi permasalahan inti dalam penelitian ini.
Penelitian ini berfokus dalam mengisi kesenjangan pemahaman terhadap empat masalah inti dengan
memberikan contoh praktek bisnis di beberapa tipe jaringan. Penelitian ini menggunakan kerangka
konseptual inovasi model bisnis berbasis jaringan yang menggabungkan empat dimensi meliputi
jaringan, model bisnis, inovasi model bisnis dan nilai. Penulis menggunakan metodi studi kasus
sebanyak tiga kasus yang mewakili masing-masing jenis jaringan. Bandung Digital Valley mewakili
jaringan vertikal, Startup Bandung mewakili jaringan horizontal dan IDCloudHost mewakili jaringan
multidimensi. Setiap studi kasus dipilih berdasarkan pengalaman mereka dalam melakukan inovasi
model bisnis berbasis jaringan yang dapat memberi mehaman bagi para pelaku industri teknologi
informasi di Indonesia untuk bergabung dengan jaringan kolaboratif. Data dalam studi kasus ini
dikumpulkan dengan menggunakan semi-structured interview dan desk research. Responden dipilih
dengan menggunakan purposive sampling dengan berfokus pada adanya kemungkinan mereka dapat
menghasilkan data akurat dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini meliputi satu orang
dari focal firm dan satu atau lebih orang dari anggota jaringan.
iv
Hasil dari studi kasus ini menunjukkan bahwa kondisi jaringan, model bisnis, dan inovasi model
bisnis yang berbeda akan menghasilkan hasil nilai yang berbeda. Jaringan vertikal dengan sistem dan
prosedur yang kaku memberikan inovasi model bisnis yang tertutup. Jaringan vertikal ini
menghasilkan enam jenis nilai yang dapat ditangkap masing-masing member. Jaringan horizontal
dengan inisiatif anggota dalam setiap kegiatan memberikan inovasi model bisnis yang terbuka.
Jaringan horizontal ini menghasilkan empat jenis nilai yang dapat ditangkap. Jaringan multidimensi
dengan kolaborasi yang dapat dinegosiasikan menghasilkan tiga jenis nilai yang dapat ditangkap.
Dalam hal nilai yang diciptakan, jumlah nilai tergantung pada kegiatan kolaborasi di dalam setiap
jenis jaringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku industri teknologi informasi di
Indonesia sebaiknya memahami kondisi jaringan, model bisnis dan inovasi model bisnis di setiap
jaringan. Dengan demikian, mereka bisa bergabung dengan jaringan berdasarkan preferensi dan
kebutuhan masing-masing. Meski begitu, penulis menyarankan bahwa nilai bisa tertangkap secara
maksimal jika pelaku industri bergabung dengan semua jenis jaringan.
Kata Kunci: Jaringan, Model Bisnis, Inovasi Model Bisnis, Nilai, Industri Teknologi
Informasi