digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknik budidaya metode SRI Indonesia merupakan upaya intensifikasi proses dalam meningkatkan produksi beras dengan adanya penggunaan kompos yang berperan sebagai mikrobioreaktor tanaman. Saat ini telah berkembang metode SRI semi organik dan non organik dengan adanya penambahan pupuk sintetis. Serta penerapan irigasi tetes tentunya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mendukung metode SRI tersebut. Perbedaan teknologi dan input pada budidaya tersebut tentunya berpengaruh pada produksi biomassa dan konsumsi air tanaman. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung konsumsi air aktual tanaman (ETc) (mm/hari) adalah dengan menimbang selisih bobot polybag tanpa lubang pada selang waktu 24 jam di dalam screen house. Produktivitas air tanaman dihitungan dengan membagi hasil biomassa panen dengan volume air yang digunakan (kg/m3). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 6 kali perulangan. Data dianalisis dengan uji statistika ANOVA dan uji lanjut DMRT 95 %. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi air tertinggi hingga terendah yaitu pada perlakuan TKP 6,48 ; TK 6,31; TP 5,15; T 3,81 mm/hari. Produktivitas air berdasarkan GKG dari urutan tertinggi hingga terendah yaitu pada perlakuan TK 1,39; TKP 1,33 ; TP 0,92 ; T 0,46 kg/m3. Sedangkan produktivitas air berdasarkan biomassa kering total dari urutan tinggi ke rendah yaitu pada perlakuan TKP 4,74 ; TK 4,27 ;TP 3,22 dan T 2,32 kg/m3 (Ket. T: Tanah; K: Kompos; P : Pupuk N,P,K). Berdasarkan uji DMRT 95% tidak ada perbedaan yang nyata pada perlakuan TKP dan TK baik pada hasil konsumsi air maupun produktivitas air. Berdasarkan perbandingan dengan literatur, irigasi tetes dapat menurunkan konsumsi air tanaman padi sebesar 27 % dan meningkatkan produktivitas air tanaman padi sebesar 54 % dibandingkan irigasi tradisional.