digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini melakukan studi terhadap variasi parameter fisis dan kimia di perairan Teluk Hurun dengan membandingkan data parameter fisis-kimia terhadap curah hujan, Dipole Mode Index dan Southern Oscillation Index. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variasi parameter fisis dan kimia di Teluk Hurun selain dipengaruhi oleh keadaan monsunal juga mendapatkan pengaruh dari fenomena ENSO dan IODM. Parameter yang menjadi kajian penelitian ini adalah salinitas, suhu, oksigen terlarut, pH, DIN dan fosfat dengan panjang data selama empat tahun dari tahun 2010 - 2013 pada dua stasiun. Berdasarkan pengolahan data ini didapatkan rentang variasi parameter tersebut untuk stasiun Kyoko dengan nilai SPL berkisar 29.1 - 30 0C, salinitas berkisar 31.3 - 32.7 ppt, DO berkisar 5.8 - 6.2 ppm, pH berkisar 7.8 - 8.2, konsentrasi DIN berkisar antara 0.060 - 0.213 ppm dan konsentrasi fosfat berkisar 0.001-0.067 ppm, sedangkan untuk stasiun Pulau Lahu SPL berkisar antara 29.6 - 30.5 0C, salinitas berkisar 31.3 - 32.7 ppt, DO berkisar 6.1 - 6.6 ppm, pH berkisar 8.0 - 8.1, DIN berkisar 0.006 - 0.046 ppm dan Fosfat berkisar 0.001-0.027 ppm. Hal ini diperkuat oleh data sebaran sebagai data pendukung yang diambil pada 21 titik di perairan Teluk Hurun memiliki rentang nilai yang cukup sama dengan nilai data panjang di kedua stasiun. Variasi dari data parameter fisis dan kimia pada daerah kajian diperairan Teluk Hurun dari Januari 2010 hingga Desember 2013menunjukan karakteristik parameter fisis dan kimia di Teluk Hurun berpengaruh tidak langsung terhadap fenomena IODM. Fenomena IODM yang terjadi pada rentang tahun 2010 - 2013 memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi curah hujan di perairan Teluk Hurun. ENSO yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2013 memiliki pengaruh lemah terhadap variasi SPL di Teluk Hurun. Secara garis besar karakteristik perairan Teluk Hurun sangat dipengaruhi kondisi monsunal, curah hujan dan aktivitas manusia di perairan tersebut.