digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas penting di Indonesia karena kegunaannya yang bersifat nonsubtitusional. Pada periode tahun 1981-2014, permintaan bawang merah mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 8,69% kg/kap/tahun. Namun, rata-rata produksi bawang merah pada tahun 2010-2014 mengalami penurunan hingga 5,74% per tahun. Secara umum, petani di daerah Indonesia masih menggunakan teknik budidaya konvensional dengan umbi sebagai sumber benih utama dalam budidaya bawang merah. Penggunaan sumber benih yang berasal dari umbi dinilai banyak memiliki kekurangan dalam hal mutu. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber benih yang bermutu seperti benih yang berasal dari TSS (True Shallot Seed) serta upaya memperbaiki sistem budidaya tanaman bawang merah dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau hormon tanaman. Pada konsentrasi tertentu pemberian ZPT diketahui mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil dari tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT giberelin dan auksin serta interaksinya terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L. Var. Lokananta). Penelitian berlangsung selama 6 bulan dan dilaksanakan di lahan percobaan PT. East West Indonesia, Desa Tugu III, Lembang-Jawa Barat. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, faktor pertama adalah konsentrasi giberelin/GA3 (G) yang terdiri dari 5 (lima) taraf yaitu: 0 ppm (g0); 100 ppm (g1); 200 ppm (g2); 300 ppm (g3); 400 ppm (g4) dan faktor kedua adalah konsentrasi auksin/IBA (I) yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu: 0 ppm (i0); 50 ppm (i1); 100 ppm (i2); 150 ppm (i3) dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman yang dianalisis menggunakan sidik ragam two-way ANOVA dan uji jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95% sebagai uji lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara giberelin dan auksin terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah. Konsentrasi giberelin secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah tananam, dan bobot kering tanaman. Konsentrasi auksin/IBA 150 ppm memberikan pengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman.