digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi wilayah Jatigede pasca pembangunan waduk mengalami perubahan yang berdampak pada lingkungan sekitar. Salah satu perubahan terjadi pada petak 2.4i di kawasan Hutan Tanaman Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) Perum Perhutani, yaitu kawasan yang berada sekitar 500 m dari bibir waduk. Kawasan ini perlu dikaji ulang untuk menghitung potensi tegakan Pinus yang masih tersimpan di areal penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tabel volume, model penduga volume terbaik, dan menentukan nilai biomassa total serta cadangan karbon yang tersimpan di areal Perhutani sekitar kawasan Waduk Jatigede. Tabel volume digunakan untuk menaksir nilai volume aktual. Tabel volume batang jenis Pinus merkusii disusun berdasarkan data hasil pengukuran diameter per-seksi (per 1 meter) di lapangan dengan teknik purposive sampling, menggunakan instrumen Spiegel Relascope Bitterlich dengan jumlah sampel sebanyak 66 pohon model. Selanjutnya disusun 5 model persamaan regresi berdasarkan peubah bebas diameter (D). Model terbaik dipilih berdasarkan koefisien determinasi (R2), kesalahan baku (SE), simpangan agregat (SA) dan simpangan rataan (SR). Hasil dari penelitian didapatkan model penduga volume menurut Bustomi et al. (1998) yaitu V= -2,257 + 1,916 log D dengan koefisien determinasi (R2) 0,9892, kesalahan baku (SE) 0,0148, simpangan agregat (SA) 0,005, dan simpangan rataan (SR) 0,008. Nilai biomasa, simpanan karbon yang tersimpan dan CO2 ekivalen pada areal penelitian masing-masing sebesar 952,451 ton, 447,652 ton, dan 1641,39 ton.