digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak sawit telah menjadi salah satu produk minyak nabati dengan permintaan terbesar setelah minyak kedelai. Proses produksi minyak sawit terus meningkat sejalan dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Palm Oil Mill Effluent atau POME merupakan suspensi koloidal yang terbentuk dari hasil produksi minyak sawit dengan karakteristik limbah yang kental dengan kadar minyak dan lemak, BOD, COD, dan TSS yang tinggi serta sifatnya yang asam. Pembuangan limbah POME tanpa proses pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem. Salah satu proses degradasi POME dapat dilakukan melalui proses biologis. Pada penelitian ini dilakukan pengujian degradasi limbah POME dengan memanfaatkan aktivitas lipolitik ragi indigen POME. Ragi indigen POME yang digunakan berasal dari tahap isolasi menggunakan medium yang mengandung substrat minyak dan dilakukan pengujian aktivitas lipase ragi dengan metode titrasi. Perubahan kadar BOD, COD, TSS, serta kadar minyak dan lemak limbah POME diamati sebelum dan setelah perlakuan pengolahan limbah menggunakan ragi indigen POME hasil isolasi. Penelitian ini dilakukan dalam kondisi aerob dan dalam skala laboraturium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah hasil biodegradasi dengan menggunakan ragi indigen POME yang telah terisolasi (Jaminaea angkorensis) dapat menurunkan kadar minyak dan lemak, BOD, COD, dan TSS sebesar 32,76%; 70,12%; 19,47%; dan 14,95% secara berurutan. Pertumbuhan ragi dalam medium limbah POME masih perlu dioptimasi lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas degradasi limbah POME agar sesuai dengan baku mutu limbah industri minyak sawit.