digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tuberkulosis, atau yang sering disingkat TB, merupakan penyakit serius yang perlu diperhatikan di Indonesia. Faktanya, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan penyakit TB terbanyak di dunia setelah India pada tahun 2016. Oleh sebab itu, diperlukan solusi untuk pasien TB agar tekun menjalani pengobatan hingga masa pengobatan tuntas. Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang aplikasi dengan persuasive technology yang berpotensi efektif memersuasi pengguna untuk patuh menjalani pengobatannya dengan cara menyisipkan prinsip-prinsip persuasive technology pada rancangan aplikasi tersebut. Kerangka berpikir untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan faktor penghambat pengobatan sebagai input rancangan aplikasi dengan persuasive technology pada tugas akhir ini, lalu aplikasi diharapkan dapat memperbaiki perilaku atau sikap pengguna. Proses analisis mengikuti metode An Eight Step Design Process dari Fogg (2009). Pada tugas akhir ini, telah dirancangan aplikasi mobile bernama Bisa Sehat TB yang memiliki 14 buah prinsip persuasive technology dari Fogg (2003) yang disisipkan untuk memotivasi pengguna menjadi lebih patuh. Akan tetapi, pada prototipe, hanya 8 prinsip yang diimplementasi untuk diuji. Prototipe yang dibangun berupa aplikasi mobile dengan platform Android. Untuk menguji potensi efektivitas aplikasi, dilakukan pengujian user dengan metode kuesioner. Jika dibandingkan dengan aplikasi sejenis nilai potensi efektivitas Bisa Sehat TB (M=4,05) lebih tinggi daripada nilai potensi efektivitas aplikasi pembanding sebesar (M=3,5). Nilai motivasi user untuk menjadi patuh dengan bantuan aplikasi rancangan tugas akhir (M=4,14) juga lebih tinggi dibandingkan nilai motivasi dengan bantuan aplikasi sejenis (M=3,47).