digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Deposit Papandayan terletak di Jawa Barat bagian selatan. Alternatif proses yang dapat dilakukan dalam pengolahan bijih Papandayan dapat ditentukan dengan melakukan beberapa percobaan. Grinding test dan pengamatan bijih dibawah mikroskop optik dilakukan untuk mengetahui karakterisasi dari bijih emas Papandayan ini. Umpan grinding test merupakan bijih yang telah mengalami pengecilan ukuran menggunakan jaw crusher dan roll crusher. Grinding test dilakukan terhadap 5 sampel dengan target ukuran P80: 70, 100, 120, 140, 200 mesh hingga didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap target ukuran. Distribusi ukuran sebelum dan sesudah grinding test digunakan untuk menentukan energi grinding yang dibutuhkan. Kelima produk grinding test diayak hingga menghasilkan produk dengan ukuran +70, 70+100, -100+120, -120+140, -140+200, -200 mesh dan setiap fraksi dilakukan pengamatan dibawah mikroskop optik. Hasil grinding test menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan P80 target dapat didekati dengan persamaan berikut: y = 0,047x2 – 10,72x + 675,1 dimana y adalah ukuran P80 (micron) dan x adalah retention time penggerusan (menit). Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan P80 target dapat didekati dengan mengikuti persamaan berikut : y = 237,0x-0.65 dimana y adalah energi yang dibutuhkan (kwh/ton) sedangkan x adalah P80 (micron) yang diinginkan. Hasil observasi dengan mikroskop optik menunjukan emas terliberasi sempurna pada ukuran minus 200 mesh. Emas dan perak terikat pada mineral-mineral sulfida seperti galena, spalerit, pirit, dan kalkopirit, sehingga metoda untuk memperoleh mineral sulfida dapat dilakukan untuk memperoleh emas Papandayan, seperti metoda flotasi untuk bijih dengan fraksi ukuran besar. Tekstur pirit dan kalkopirit bijih Papandayan adalah poros. Tekstur poros pada pirit dan kalkopirit ini dapat membantu sianida mengakses permukaan emas yang terinklusi dalam pirit dan kalkopirit.