digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemenuhan energi secara mandiri pada jembatan selat sunda dapat dilakukan melalui pemasangan turbin arus laut. Turbin arus laut tipe gorlov memiliki efisiensi yang paling tinggi sehingga dapat memanen energi lebih banyak. Peforma turbin gorlov dapat dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya rasio soliditas, rasio jarak antar bilah dan aspek rasio. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode numerik dengan melakukan simulasi pada perangkat lunak komputasi dinamika fluida ANSYS CFX 14.0. Perancangan turbin merupakan hasil modifikasi dari GCK Gorlov Helical Turbine pada parameter rasio soliditas, rasio jarak antar bilah dan aspek rasio. Pada penelitian ini, rasio soliditas diubah dari 14,5% menjadi 30%, rasio jarak antar bilah menjadi 100% dan aspek rasio yang semula 2,5 diubah menjadi 5⁄8.1 5⁄4. 12⁄5. 11⁄4 12⁄4- . Hasil simulasi pada nilai TSR 0,7 dan kecepatan arus 1,71 m/s menunjukkan peforma turbin cenderung naik seiring bertambahnya nilai aspek rasio. Peforma paling maksimum didapatkan pada aspek rasio 3,25 dengan koefisien performansi 68,8% atau 36,4% dengan mempertimbangkan faktor blockage ratio. Pertambahan aspek rasio dari 2,5 menjadi 3,25 meningkatkan koefisien performansi sebesar 1,96%. Berdasarkan profil arus Selat Sunda, turbin ini dapat menghasilkan energi tahunan maksimum sebesar 32,568 MWh dan energi tahunan minimum sebesar 9,584 MWh.