digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sifat manusia yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas hidup terlebih di bidang kesehatan semakin memicu manusia untuk mengembangkan Drug Delivery System (DDS), dimulai dari penggunaan tumbuhan mentah, munculnya enkapsulasi, hingga nanoteknologi. Silika sebagai material terbanyak ke dua di muka bumi diketahui memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai material enkapsulasi demi meningkatkan efektifitas penggunaan zat aktif. Sebagai prekursor digunakan sodium silikat, dan melalui proses Stober maka didapatkan partikel silika yang terdispersi secara merata. Chlorhexidine gluconate 2% digunakan sebagai zat aktif untuk membunuh kuman. Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya cluster mikrokapsul silika-kitosan-alginat yang mengandung chlorhexidine 2% dengan ukuran di bawah 1 μm. Hal ini dikarenakan sasaran utama zat aktif adalah saluran lateral yang berukuran 1 μm yang terdapat pada saluran akar gigi. Pada penelitian kali ini tidak digunakan Hyaluronic Acid (HA) sebagai bahan clusterring, sebagai gantinya digunakan kitosan dan alginat yang diketahui memiliki sifat yang mirip dengan HA dan dapat digunakan sebagai material DDS. Selain itu gabungan kitosan dan alginat memberikan gugus aktif yang sama dengan yang dimiliki HA yaitu amina, karboksil, dan hidroksil. Variasi perbandingan kitosan dan alginat yang digunakan adalah 2% : 2%, 6% : 2%, dan 6% : 1% terhadap volume. Hasil pencampuran kemudian di vakum dan direndam dengan chlorhexidine gluconate 2%. Urutan dan komposisi kitosan dan alginat sangat berpengaruh terhadap pembentukan cluster, hasil terbaik pembentukan cluster terlihat dari hasil SEM sampel 3 pada komposisi kitosan 2% sebanyak 6% volume dan alginat 0.5 M sebanyak 2% volume, dengan rata-rata ukuran cluster 0.7 μm. Hasil dari FTIR menyatakan telah terlihat adanya ikatan silika, alginat, kitosan, maupun ikatan ketiganya dan telah terdeteksi adanya ikatan C = C yang menjadi ciri khas cincin aromatik pada chlorhexidine 2%. Hasil dari UV-VIS menyatakan lamanya pelepasan obat mencapai 55 menit dengan laju pelepasan 0.028 ppm per menit.