digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari. Sebagai salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, angin dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan akan energi listrik. Namun, tidak semua daerah memiliki angin yang potensial, begitu juga di Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi energi angin adalah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk dapat dimanfaatkan, diperlukan studi yang mempelajari mengenai potensi energi angin di beberapa daerah yang memiliki potensi tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi energi angin di daerah NTT sebagai energi alternatif. Dalam mengkaji potensi energi angin di daerah NTT diperlukan data angin, baik kecepatan maupun arah angin. Data angin yang digunakan adalah data angin pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah selama 10 tahun pada 7 stasiun di daerah NTT. Untuk mendapatkan kecepatan angin pada ketinggian di atas 10 m digunakan persamaan profil angin hukum pangkat. Kecepatan angin untuk NTT bagian selatan berkisar antara 4 m/s sampai 5,8 m/s pada ketinggian 10 m, 24 m, 35 m, dan 50 m. Sedangkan kecepatan angin untuk NTT bagian utara kurang dari 4 m/ s pada ketinggian 10 m, 24 m, 35 m, dan 50 m, kecuali stasiun meteorologi untuk daerah Mali yaitu berkisar antara 4 m/s sampai 4,5 m/s. Daya angin efektif daerah NTT diperoleh dengan menggunakan turbin HAWT 3 baling-baling. Untuk NTT bagian selatan, daerah Waingapu dan Kupang, daya angin efektif dapat dihasilkan pada ketinggian 50 m yaitu di atas 1800 kW. Untuk daerah Lekunik dan Tardamu, daya angin efektif dihasilkan pada ketinggian 24 m di atas permukaan tanah dengan daya yang dihasilkan adalah lebih dari 70 kW. NTT bagian utara yaitu Maumere dan Larantuka, kecuali daerah Mali diperoleh daya angin efektif pada ketinggian 24 m di atas permukaan tanah yaitu lebih dari 5 kW. Untuk daerah Mali, daya angin efektif didapatkan pada ketinggian 35 m yang besarnya lebih dari 90 kW.