digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penanganan jalan berupa pemeliharaan perlu dilakukan pada setiap ruas jalan secara rutin. Mengingat keterbatasan biaya, baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah, maka perlu ditentukan skala prioritas dan jenis penanganan secara cermat dan akurat sesuai dengan kondisinya. Kondisi jalan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: kondisi fungsional dan kondisi struktural. Pada saat ini baik evaluasi kondisi fungsional maupun kondisi struktural pada tingkat ruas jalan maupun jaringan belum dilakukan secara konsisten. Hal ini berimplikasi pada tidak optimalnya program pemeliharaan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi kondisi struktural dan fungsional saat ini, memprediksi kondisi fungsional untuk 5 (lima) tahun mendatang serta menyusun skenario prioritas penanganan untuk setiap segmen dari ruas jalan Cileungsi-Cibeet, berikut pembiayaannya untuk tahun 2006-2010, dengan asumsi tanpa adanya penanganan (do nothing), serta menyusun prioritas penanganan akibat keterbatasan biaya. Pada penelitian ini untuk penetapan segmen ditentukan berdasarkan lendutan dan IRI yang mempunyai nilai seragam sesuai data lapangan, sedangkan metoda untuk penentuan jenis penanganan ditetapkan berdasarkan nilai IRI sesuai hasil analisis kondisi fungsional, dan penetapan rengking prioritas didasarkan pada umur sisa sesuai hasil analisis kondisi struktural. Hasil penelitian menunjukan bahwa prioritas penanganan per segmen ruas jalan propinsi Cileungsi – Cibeet tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tahun 2006 segmen 1 (Km.Jkt.53+171-Km.Jkt.56+000) dilakukan peningkatan dengan tebal lapis tambahan 12 cm, tahun 2007 segmen 5 (Km.Jkt.73+000–Km.Jkt.76+000) peningkatan dengan tebal lapis tambahan 5 cm, tahun 2008 segmen 8 (Km.Jkt.97+000–Km.Jkt.98+114) pemeliharaan berkala dengan lapis tambahan 5 cm dan segmen 3 (Km.Jkt.62+000–Km.Jkt.67+000) pemeliharaan berkala dengan lapis tambahan 3 cm, tahun 2009 segmen 4 (Km.Jkt.67+000–Km.Jkt. 73+000) pemeliharaan berkala dengan lapis tambahan 4 cm, dan tahun 2010 segmen 7 (Km.Jkt.87+000-Km.Jkt.97+000) pemeliharaan berkala dengan lapis tambahan 4 cm. Segmen-segmen yang tidak mendapat lapis tambahan, setiap tahunnya dilakukan penanganan dengan pemeliharaan rutin.