digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Astronomi sebagai ilmu yang tertua di muka Bumi, telah berperan sangat besar bagi kehidupan manusia. Khususnya di Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim, peran astronomi yang nyata adalah kontribusi dalam penentuan waktuwaktu ibadah, arah kiblat dan penentuan bulan baru hijriyah. Khusus dalam penentuan bulan baru hijriyah, dilakukan dengan mengamati Bulan muda atau sabit Bulan, dan bangsa Indonesia telah melakukan sejak lama. Kini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengamatan sabit Bulan tidak lagi dilakukan dengan mata telanjang, tetapi juga sudah menggunakan teleskop bahkan telah menggunakan detektor dan perangkat lunak untuk mengolah citra yang di dapat. Umumnya pengamatan sabit Bulan yang dilakukan di Indonesia menggunakan sistem mobile atau portable. Dengan sistem ini, terdapat beberapa kelemahan diantaranya waktu untuk perakitan perangkat pengamatan yang tidak sebentar. Penulis mencoba membuat sebuah sistem pengamatan sabit Bulan dengan sistem kontrol gerak menggunakan perangkat lunak yang tersedia gratis di internet. Pengamatan dilengkapi dengan penunjang pengamatan berupa rumah teleskop yang di desain khusus untuk pengamatan sabit Bulan di siang hari. Demikian pula selongsong penghalang (baffle) dibuat untuk meningkatkan kontras dan mengurangi hamburan cahaya yang masuk ke teleskop. Hasil uji coba pengaruh penggunaan baffle menunjukkan peningkatan kontras sebesar 13 %. Desain rumah teleskop dan manual penggunaan sistem pengamatan sabit Bulan akan dapat diakses oleh masyarakat.