digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Evapotranspirasi merupakan bagian penting dalam siklus hidrologi untuk mengetahui kebutuhan air di sektor pertanian. Kebutuhan jumlah air tanaman pada setiap tahap pertumbuhan tanaman padi penting untuk diketahui karena dapat digunakan sebagai salah satu masukan bagi upaya peningkatan produktivitas tanaman dan efisiensi pengelolaan air di sektor pertanian, terutama di musim kemarau. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai evapotranspirasi tanaman biasanya hanya mampu memberikan nilai bersifat estimasi titik di sekitar daerah pengamatan, padahal nilai evapotranspirasi tanaman sangatlah bervariasi menurut ruang, waktu, dan jenis tanaman sehingga dibutuhkan pengetahuan nilai evapotranspirasi tanaman secara spasial. Dalam penelitian ini diaplikasikan metode penginderaan jauh dari citra satelit Landsat-7 dengan menerapkan model neraca energi permukaan untuk memperoleh nilai evapotranspirasi secara spasial di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang pada April – September 2002. Dari citra satelit Landsat-7 dapat diketahui nilai radiasi neto, fluks panas tanah, dan fluks panas sensibel yang merupakan faktor penting dalam neraca energi permukaan untuk mendapatkan nilai fraksi evaporatif yang digunakan untuk mendapatkan nilai evapotranspirasi. Penelitian ini juga menghitung nilai evapotranspirasi tanaman dengan metode Penman-Monteith sebagai perbandingan. Dalam pembahasan penelitian digunakan wilayah sampel untuk mendukung analisis secara spasial. Citra hasil pengolahan satelit Landsat-7 dengan menerapkan model neraca energi permukaan menunjukkan distribusi nilai evapotranspirasi tanaman yang berbedabeda di lahan sawah Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Pada daerah dengan pola tanam yang sama cenderung memiliki pola nilai evapotranspirasi tanaman yang sama. Perbedaan nilai evapotranspirasi tanaman yang diperoleh dari metode penginderaan jauh dan metode Penman-Monteith disebabkan oleh perbedaan faktor yang digunakan untuk menghitung pengaruh tanaman terhadap proses evapotranspirasi, radiasi neto, fluks panas tanah, dan fluks panas sensibel.