digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2006 TS PP YENNI 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 4A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 4B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 5A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 5B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2006 TS PP YENNI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Adsorpsi padat - cair merupakan salah satu proses pemisahan campuran yang melibatkan proses perpindahan massa zat terlarut dart fasa cair ke fasa padat. Proses adsorpsi padat- cair pads penelitian ini dilakukan secara. perkolasi, dimana pelarut yang mengandung zat terlarut mengalir secant konfinyu dan perlabor melewati padatan/adsorben yang membentuk suatu unggun tetap (fixed bed). Ketika pelarut yang mengandung zat terlarut tersebut kontak dengan adsorben, terjadi perpindahan mesa zat terlarut dart pelarut ke permukaan adsorben, sehingga konsentrasi zat terlarut di dalam cairan dan di dalam padatan akan benibah terhadap waktu dan posisinya dalam kolom adsorpsi. Kinerja proses adsorpsi padat-cair sangat bergantung pads dinamika yang terjadi di dalam kolom adsorpsi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model matematik berdasarkan teori perkolasi agar dapat menggambarkan dinamika adsorpsi padat-cair dalam suatu unggun tetap (fixed bed). Tujuan penelitian ini dapat dicapai melalui penurunan model matematik dan pelaksanaan percobaan di laboratorium. Percobaan yang dilakukan untuk menguji model tersebut yakni melakukan proses adsorpsi menggunakan sistem metil biro sebagai zat terlarut, air sebagai pelarut, dan karbon aktif sebagai adsorben. Variabel percobaan yang divariasikan adalah konsentrasi larutan umpan (0.05 -0.03 gr/ml), laju vohunetnilc umpan (8 - 6 mils), dan ukuran partikel adsorben (mesh-6+12 dan mesh -12+24). Hasil pengujian model kesetimbangan menunjukan ahwa model ini cocok untuk sistem yang menggunakan karbon aktif dengan ukuran lebih kecil (mesh - 12+24). Hal ini menunjukan bahwa pads proses adsorpsi tersebut terjadi kesetimbangan sesaat antara konsentrasi zat terlarut di fasa cair dengan di few padat di permukaan padatan pads setiap titik di kolom (difusi terjadi cepat sekali). Model non kesetimbangan dengan melibatkan difusi film, setelah dikoreksi menghasilkan kurva breakthrough yang mendekati basil percobaan yang menggunakan karbon aktif dengan ukuran lebih besar (mesh-6+12). Hal ini menunjukan bahwa pada proses adsorpsi tersebut tidak terjadi kesetimbangan sesaat, tetapi perpindahan massa solut dart larutan ke padatan mengalami difusi di film permukaan karbon aktif sebelum mencapai kesetimbangannya. Faktor koreksi dikalikan terhadap konsentrasi awal (dalam variabel tak berdimensi x,) yang nilainya mendekati konsentrasi effluent pads basil akhir dart proses adsorpsi. Kurva breakthrough akan makin landai dan nilai parameter K makin besar pads basil proses adsorpsi dengan variasi laju volumetric umpan yang makin kecil dan variasi konsentrasi larutan umpan makin kecil serta pada percobaan yang menggunakan karbon aktif dengan ukuran lebih besar.