digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perekonomian Kabupaten Mimika sampai saat ini ditopang oleh PT. Freeport Indonesia namun masalah akan timbul pada saat kontrak karya PT Freeport Indonesia telah selesai beroperasi dan Kabupaten Mimika belum memiliki industri lain pengganti PT Freeport Indonesia yang dapat menunjang perekonomiannya. Maka dari itu sebelum PT Freeport Indonesia selesai beroperasi diharapkan Kabupaten Mimika secara menyeluruh telah memulai beberapa industri yang kelak sebagai penggerak perekonomian pengganti tambang PT Freeport Indonesia Saat ini Kabupaten Mimika dalam keadaan krisis tenaga listrik dimana dari 17 MW total kebutuhan listrik PLN Ranting Timika hanya dapat memenuhi 3,7 MW dan selebihnya disewa dari pihak swasta. Keadaan ini menjadi salah satu penghambat pertumbuhan industri di Kabupaten Mimika dengan ditandai tingginya jumlah permintaan listrik dari pelanggan besar. Sasaran yang ingin dicapai pada proyek akhir ini adalah pemilihan pembangkit listrik optimum yaitu yang sesuai dengan kebutuhan kapasitas listrik sesuai tren permintaan listrik sepuluh tahun kedepan dengan menggunakan prediksi pertumbuhan penduduk dan prediksi pertumbuhan industri Kabupaten Mimika sepuluh tahun mendatang. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Analisis SWOT dan Analisis Ekonomi Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Analisis Sensitivitas. Berdasarkan hasil penghitungan dengan metode-metode tersebut maka diantara pilihan pembangkit listrik tenaga uap, tenaga diesel dan tenaga uap terpilih pembangkit tenaga uap dengan daya 2 x 25 MW yang optimum untuk memenuhi kebutuhan listrik Kabupaten Mimika sepuluh tahun mendatang. NPV dan IRR masing-masing pembangkit untuk sepuluh tahun kedepan baik dengan subsidi maupun tanpa subsidi akan memiliki NPV yang negative begitu pula dengan IRR. Hal ini berarti pendapatan operasional selama sepuluh tahun belum dapat mengembalikan total investasi untuk pembangkit tersebut. Energi terbarukan untuk jenis pembangkit air memang sangat baik kedepannya namun dikarenakan untuk wilayah Kabupaten Mimika tidak terdapat sumber air terdekat yang dapat menghasilkan listrik 45 MW