digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jakarta sebagai daerah tropis mempunyai pola curah hujan maksimum harian, yaitu curah hujan maksimum yang terjadi pada malam dan pagi hari (semidiurnal) serta pola curah hujan maksimum terjadi sore hari (diurnal). Penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya anomali variasi diurnal curah hujan per-jam-an yang terjadi di Jakarta dan Citeko. Data yang dipergunakan adalah data per-jam-an curah hujan observasi permukaan, dilengkapi dengan data dukung dari Multi-functional Transport SATellite-InfraRed 1 (MTSAT-IR1) per-jam-an selama 5 tahun (2007-2011). Metode yang digunakan adalah analisis rata-rata curah hujan per-jam-an, analisis frekuensi kejadian curah hujan per-jam-an, analisis moving average, dan analisis koreksi FFT (Fast Fourier Transform). Hasil penelitian dari rasio komponen diurnal dan semidiurnal pada FFT, bahwa variasi curah hujan Stasiun Meteorologi Citeko mempunyai pola diurnal sepanjang tahun. Dan Jakarta yang diwakili Stasiun Meteorologi Kemayoran mempunyai dua pola utama yaitu pola diurnal dan semidiurnal, dimana bulan Januari dan Juli mempunyai pola semidiurnal, sedangkan bulan yang lain mempunyai pola diurnal.