digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan yang muncul akibat kurangnya atmosfir dramatik dalam interior restauran dapat mempengaruhi image dari restauran seafood dan dapat mengurangi selling point. Lighting interior yang merupakan poin terpenting pembangun atmosfir dalam ruangan, perlu mendapat perhatian yang lebih serius baik dalam teknik pencahayaan khusus maupun teknik pencahayaan umum. Dalam tugas akhir ini digunakan media keramik karena merupakan media yang dapat bersifat translucent sehingga menarik untuk dikembangkan sebagai elemen pencahayaan dalam bentuk armatur lampu dekorasi dan pembangun suasana ruangan dari segi bentuk maupun efek cahaya yang ditimbulkan. Proses pembuatan lampu dekorasi berbahan dasar keramik ini dimulai dari eksplorasi campuran tanah yang dapat bersifat translucent, teknik pembentukan body keramik dengan teknik cetak, teknik dekorasi dan finishing hingga teknik pembakaran. Lampu dekorasi yang dirancang, disesuaikan dengan konsep seafood, sehingga ide yang mendasari bentuk lampu dekorasi adalah ikon seafood seperti kerang - kerangan, khususnya jenis bivalvia (katup dua) karena bentuknya lebih menarik untuk dieksplorasi dalam bentuk lampu dekorasi. Bentuk kerang - kerangan tersebut dieksplorasi hingga menghasilkan bentuk yang unik dan dapat memberikan identitas seafood dengan teknik dekorasi penipisan, penekanan dalam bentuk titik dan visualisasi sobekan. Hasil yang diharapkan adalah desain baru dari lampu dekorasi sebagai elemen interior yang memberikan aksen dan membangun atmosfir dramatic dalam ruang sehingga dapat mendukung atau memperkuat identitas dari restauran seafood serta membangun suasana nyaman dan intim dalam interior restauran seafood. Namun setelah melalui proses pembuatan, lampu dekorasi sebagai elemen interior restauran seafood sulit diciptakan karena kegagalan proses produksi. Kegagalan tersebut berupa keretakan - keretakan saat proses pengeluaran dari cetakan, pengeringan, proses dekorasi dan finishing. Kegagalan terjadi diperkirakan terjadi karena jumlah bagian cetakan, komposisi suspensi slip yang kurang pas dan penambahan abu tulang sapi yang diperkirakan dapat mengurangi keplastisan suspensi slip.