digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang intinya berusaha memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Pada tataran praktis konsep pembangunan berkelanjutan diaplikasikan dengan memperhatikan kondisi daya dukung sumberdaya alam termasuk sumberdaya air. Kondisi keseimbangan sumberdaya air dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu faktor fisik alam dan faktor guna lahan. Dalam konteks perencanaan wilayah, keseimbangan sumberdaya air akan mengalami dua tekananan yaitu penurunan potensi ketersediaan sumberdaya air sebagai dampak perubahan guna lahan dan peningkatan kebutuhan sumberdaya air sebagai dampak perkembangan penduduk dna kegiatan sosial-ekonomi. Untuk mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan maka menjadi penting mengetahui dampak dari rencana pengembangan wilayah terhadap kondisi keseimbangan sumberdaya air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi keseimbangan sumberdaya air di wilayah Kabupaten Subang. Metoda analisis yang digunakan adalah metoda analisis kuantitatif dengan menggunakan unit analisis berupa Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Cekungan Air Tanah (CAT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kecenderungan guna lahan yang terjadi memberikan dampak penurunan potensi ketersediaan sumberdaya air sebagai akibat tingginya tingkat konversi lahan hutan, namun di sisi lain juga terjadi penurunan kebutuhan sumberdaya air sebagai akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan-lahan terbangun. Arahan pemanfaatan ruang RTRW memberikan dampak yang lebih positif terhadap potensi ketersediaan sumberdaya air dibanding kondisi kecenderungan guna lahan yang terjadi. Namun di sisi lain, arahan pemanfaatan ruang RTRW juga membutuhkan sumberdaya air yang sangat besar terutama untuk memenuhi kebutuhan sektor industri. Secara umum kondisi keseimbangan sumberdaya air di Kabupaten Subang masih dalam kondisi aman (Nilai IPA < 0,75), kecuali untuk potensi sumberdaya air tanah dalam pada CAT Subang. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut maka direkomendasikan untuk menjaga daerah resapan air tanah dan memanfaatkan potensi air permukaan dalam memenuhi kebutuhan air untuk sektor industri.