digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebagai perusahaan penyedia jasa kelistrikan, PT.Puncakjaya Power (PT.PJP) sangat memperhatikan dan memprioritaskan pada tiga aspek utama sistem operasi kelistrikan yaitu kualitas daya (power quality), economic dispatch dan kehandalan (reliability) sistem dalam memasok tenaga listrik bagi PT.Freeport Indonesia (PTFI) sebagai pelanggan tunggal. Perpaduan antara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), membutuhkan kehandalan sistem yang tinggi dan komposisi pembangkit (mix-generation) yang tepat sehingga dihasilkan kualitas daya terbaik dan nilai ekonomis yang semaksimal mungkin bagi pelanggan dan perusahaan. Adanya gangguan yang bisa mengakibatkan kegagalan atau kesalahan operasi pada peralatan konsumen harus segera diatasi dengan suatu sistem dan prosedur recovery yang tepat dan cepat. Metodologi yang digunakan untuk menganalisis permasalahan ini adalah menggunakan metode Six Sigma DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah untuk menemukan akar-akar masalahnya sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan. Alat-alat yang digunakan dalam analisis adalah Fishbone (Ishikawa) Diagram, Process diagram, SIPOC (Suppliers-Inputs-Process-Outputs-Customers) dan Matrix Diagram XY. Akar-akar permasalahan dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu akar permasalahan yang dapat dikontrol (C), yang berasal dari prosedur operasi, prosedur keselamatan kerja, peraturan perusahaan, maupun standart operasi yang disarankan oleh pabrikan (P) dan yang sulit ataupun tidak dapat dikontrol atau noise (N). Dengan melakukan pembobotan terhadap akar-akar permasalahan tersebut, maka akan didapat beberapa akar permasalahan utama yang menjadi penyebab lamanya proses recovery. Kemudian dilakukan analisis pada akar-akar permasalahan utama tersebut terhadap alternatif solusi yang mungkin untuk diterapkan pada saat ini. Tiga alternatif solusi yaitu integrasi antara engine monitoring automation system dengan load shedding–load recovery system (EMAS-LSLR), penambahan kapasitas blackstart generator di area portsite plant DWP, dan pemasangan static var compensator (SVC) atau STATCOM pada jaringan transmisi tegangan tinggi, mampu memberikan percepatan yang cukup berarti terhadap jalannya proses recovery. Integrasi EMAS-LSLR merupakan alternatif yang paling menguntungkan dengan B/C rasio 7.54 dan peningkatan kecepatan proses sekitar 40%. Dengan anggaran yang dibutuhkan adalah sekitar US$ 255.64K, potensi penghematannya adalah sebesar US$ 1.9M setiap kali blackout US$ atau setara dengan 12.0M per tahun. Nilai ini tentu bergantung juga dengan standart prosedur operasi yang diterapkan untuk meminimalisasi parameter-parameter yang tidak dapat diukur.