digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Musik dan arsitektur memiliki singgungan yang sama secara esensi makna dimana keduanya memiliki sense of feeling yaitu bisa dirasakan secara emosional. Salah satu teori yang menjadi penghubung antara musik dan arsitektur adalah teori y-condition, dimana teori ini mengupas bagaimana musik bisa mempengaruhi ide-ide dasar untuk kemudian diterjemahkan menjadi konsep bangunan arsitektur. Musik jazz memiliki karakter yang unik, dimana terdapat unsur demokrasi kebebasan berekspresi didalamnya (melalui permainan instrumennya) sehingga membuat musiknya cenderung mengalir lebih bebas namun tetap pada kaidah keteraturan musiknya dan inilah yang membuatnya menjadi unik. Pendekatan desain secara analogi dipilih agar tampilan bangunan arsitektur mampu menciptakan sense of feeling yang unik dan mengalir bebas sesuai dengan karakter musik jazz dengan pola permainan instrumennya yang memiliki sifat ketidakteraturan didalam keteraturan. Esensi musik jazz yang akan dianalogikan adalah Improvisasi, Harmonisasi, dan Ketukan dengan menggunakan pendekatan lagu jazz yang sederhana, dan lagu yang dipilih adalah L-O-V-E dipopulerkan oleh Nat King Cole. Dimana esensi tersebut harus bisa menggandeng prinsip adjustment dari konsep-konsep dasar bentuk bangunan seperti ritme bentuk massa bangunan, hirarki ruang, komposisi facade dan struktur bangunan. Dengan demikian maka kualitas visual sangat menentukan berhasil atau tidaknya penerjemahan musik jazz kedalam arsitektur yang berpengaruh terhadap visualisasi pemahaman pengamat terhadap komposisi musik jazz dalam bangunan arsitektur.