digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan ide dan pemikiran dalam Arsitektur berlangsung secara dinamis. Hal tersebut dapat dilihat dari langgam Arsitektur mulai dari klasik, neoklasik, modern dan post-modern. Perubahan jaman tentu saja menjadi hal yang tidak dapat kita hindari, dan sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi usaha melestarikan Arsitektur Nusantara. Kemajuan pemikiran Arsitektur Non-Nusantara (Arsitektur Barat) justru dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan usaha pelestarian tersebut di jaman kontemporer ini. Ruang Publik Jawa, sebagai salah satu bentuk Arsitektur Nusantara, memiliki karakteristik yang berbeda dengan ruang publik pada umumnya, terutama dalam pemahaman Barat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pemahaman “ruang” menurut pengetahuan Jawa dengan pemahaman “ruang” menurut pengetahuan Barat. Tesis ini akan membahas tentang penelusuran konsep ruang publik dalam kehidupan masyarakat Jawa, dan menerapkan hasil kajian dalam sebuah perancangan dengan menggunakan pengetahuan (arsitektur) non-Nusantara. Teori Disjunctive Architecture disini digunakan sebagai metoda untuk “membedah” kebenaran dari ruang publik Jawa, dengan tidak mengedepankan sikap nostalgik dan romantik atas Arsitektur Tradisional maupun Nusantara.