digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001_TS_PP_HAMI_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Penelitian mengenai pengaruh lingkungan terhadap perkembangan koloni lebah madu (Apis cerana Fabr.) di daerah Pagerwangi Dago telah dilakukan. Parameter yang diamati adalah tata guna lahan dan inventarisasi tanaman pakan lebah dengan radius 3 km dari areal penelitian, serta perkembangan lebah madu (jumlah telur, larva, pupa) dan jumlah madu dan polen di dalam sarang. Koloni lebah yang diamati berjumlah 25 kotak, dan perkembangan jumlahnya dicatat setiap bulan. Inventarisasi tanaman pakan lebah dilakukan dengan metoda survey, kemudian dilakukan analisis vegetasi pakan lebah yang berjarak radius, 500 m dari pusat penelitian. Hasil pengamatan menunjukkan tataguna lahan sebagai berikut: hutan dan belukar ±3,19 km² (11,27%), pemukiman 1,6 km²(5,7%), lahan terbuka/pertanaman 23,47 km²(83,05%). Jenis tanaman pakan lebah yang ditemukan 64 spesies, dan terbagi menjadi 30 famili. Hasil analisis vegetasi tanaman pakan lebah menunjukkan bahwa pisang (Musa paradisiaca) dengan INP 103,40%, jagung (Zea mays) dengan nilai INP 65,44%, dan babadotan (Ageralum conyzoides) dengan nilai INP 64,45%, merupakan tanaman pakan lebah yang dominan. Pengamatan dari Oktober 1999 sampai Juni 2000 menunjukkan adanya penurunan populasi lebih dari 50%, dengan uraian: (1) 12 koloni bertahan hidup di tempat,(2) 12 koloni abscond dan (3) Satu koloni mati. Koloni yang paling baik kondisinya adalah koloni no. 23, dilihat dari produktivitas koloni tersebut. Lingkungan daerah Pagerwangi Dago nampaknya kurang menunjang bagi perkembangan koloni lebah madu dalam skala besar. Diperlukan upaya penanaman tanaman pakan lebah secara intensif untuk mempertahankan keberlangsungan hidup koloni lebah madu yang ada.