digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai perusahaan penghasil konsentrat tembaga, emas dan perak selalu berusaha mendapatkan biaya produksi yang paling efisien untuk menyesuaikan harga logam dunia yang berfluktuasi. Divisi Concentrating pada tahun 2004 memulai proyek curved chute sebagai salah satu solusi mengurangi dampak kejadian plugged chute bagi produksi dan efisiensi biaya penggantian karet konveyor. Proyek curved chute tahap I terdiri dari 6 proyek yang masih menyisakan 2 proyek yaitu transfer chute konveyor 80/62 dan konveyor 33/34. Data penurunan kerugian produksi akibat plugged chute dan penurunan biaya penggantian karet konveyor pada 4 proyek yang sudah selesai yaitu 51/53, 83/51, 63/72 dan 62/63 dipakai sebagai success factor dalam analisis investasi kedua proyek sisa.Proyek curved chute 80/62 dengan umur proyek 6 tahun pada skenario most likely (harga tembaga 1.5 USD/lb, emas 800 USD/oz, perak 9 USD/oz) dan RADR 15% layak dieksekusi pada tahun 2009 dengan NPV 777,863.92 USD, IRR 32.13%, dan Payback Period 3.33 tahun. Proyek curved chute 33/34 dengan umur proyek 10 tahun pada skenario most likely dengan RADR 20% tidak layak untuk dieksekusi pada tahun 2009 karena NPV negatif 1,031,467.83 USD, IRR 1.59% dan tanpa Payback Period. Menggunakan Solver, agar proyek menjadi layak dieksekusi pada tahun 2009, maka skenario most likely dimodifikasi dengan harga tembaga harus lebih besar dari 2.90 USD/lb. Kemudian apabila proyek curved chute 33/34 ditunda 1 tahun, maka harga tembaga harus lebih besar dari 2.99 USD/lb, dan bila ditunda 2 tahun, maka harga tembaga harus lebih besar dari 3.12 USD/lb agar proyek curved chute 33/34 layak untuk dieksekusi.