digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di era globalisasi ini. Perkembangan jaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan berbagai keluaran yang dibuat untuk mempermudah hidup manusia. Beberapa jenis perangkat elektronik portable seperti handphone, laptop, dan digital camera memanfaatkan baterai ion Litium (Li-ion) sebagai sumber energinya. Penggunaan baterai Li-ion ini memiliki dampak negatif karena cairan elektrolit di dalamnya dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, para peneliti mencari solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh baterai Li-ion konvensional yang digunakan saat ini. Berbagai penelitian mengenai teknologi pemanfaatan polimer elektolit sebagai separator dalam pembuatan baterai Li-ion tengah dilakukan. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam sebagai bahan baku pembuatan membran polimer elektrolit. Polistirena diisolasi dari styrofoam kemudian disulfonasi dengan asetil sulfat. Membran polimer elektrolit dibuat dengan mencampurkan polistirena tersulfonasi (PSS), polihidroksibutirat (PHB), dan LiClO4 padat dengan komposisi bervariasi. Selanjutnya, membran dikarakterisasi melalui analisis gugus fungsi dengan FTIR, analisis morfologi permukaan dengan Scanning Electron Microscope, analisis ketahanan mekanik dengan Tensile Tester Autograph, dan analisis konduktivitas dengan Impedance Spectroscopy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan komposisi LiClO4 dalam membran mengakibatkan penurunan kekuatan mekanik dan peningkatan nilai konduktivitas membran. Sedangkan, penambahan PHB meningkatkan kekuatan mekanik dan kehomogenan membran.