digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Susu beras merah bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit beri-beri dan dapat dijadikan sebagai alternatif susu nabati bagi penderita autis serta penderita lactose intolerance. Susu beras merah memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan susu sapi sehingga dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi atau susu kambing. Lipid dari makroalga Gracilaria sp.memiliki kandungan omega-3 yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Susu beras merah yang ada memiliki kelemahan tidak berasa gurih seperti rasa susu pada umumnya dan kestabilan emulsi yang kurang. Pada penelitian ini, efek dari penambahan lipid yang berasal dari ekstraksi Gracilaria sp. ke dalam susu beras merah diamati. Ekstrasi makroalga Gracilaria sp. menggunakan soxhlet, penetuan kadar air menggunakan NIR, pengukuran viskositas dengan viskometer Ostwald, uji organoleptik terhadap susu dengan komposisi penambahan lipid 0,4% (v/v) dan 1% (v/v), kadar protein menggunakan metoda Kjeldahl, serat pangan total menggunakan metoda enzimatis, dan pengukuran pH untuk penentuan masa simpan produk susu beras merah yang telah optimal. Kadar air hasil ekstraksi lipid yang diukur dengan spektrofotometer NIR (Near Infrared) sebesar 3,87%. Rendemen lipid terkoreksi Gracilaria sp. sebesar 31,19%. Penambahan lipid pada susu beras merah berpengaruh pada viskositas yang meningkat dari 1,359x10-3 kg m-1s-1 menjadi 1,966x10-3 kg m-1s-1. Viskositas tertinggi diperoleh pada komposisi 1,2:100. Hasil uji organoleptik yang meliputi aroma, rasa, dan kekentalan menunjukkan penambahan lipid ke dalam susu beras merah dengan komposisi 0,4:100 yang ditambah 4% (w/v) gula pasir sebagai penambah cita rasa gurih pada susu beras merah dapat diterima oleh masyarakat. Kadar protein total sampel 0,4:100 sebesar 1,36%, sedangkan kadar serat kasar sebesar 2,76% dan serat pangan sebesar 1,76%. Masa simpan susu beras merah dengan penambahan lipid pada temperatur ruang selama 5 hari.