Makan pada kehidupan manusia adalah satu bentuk kebudayaan, membentang menjadi satu
deretan aktivitas mulai dad pengadaan bahan makanan, menyimpan dan memasak.
Menyantap merupakan sebuah tahap terakhir pada deretan aktivitas tersebut.
Bagi kelompok masyarakat suku Sunda yang bermukim di kota Bandung saat ini, budaya
makan menjadi salah satu unsur yang mempengaruhi bentuk perilaku berikut budaya
kebendaan mereka sehari-hari. Termasuk di dalamnya adalah jenis dan bentuk makanan
khas, tatacara serta bentuk peralatan bersantap yang digunakan.
Berangkat dad fenomena di atas, maka tesis ini disusun untuk melihat dan mengkaji kembali
tatacara dan peralatan yang digunakan oleh masyarakat Sunda, dalam menyantap bermacam
macanan sunda yang aMual dan mash prjpulet h~ngga kini. oalam penelitiaR ini akan dilihat
sejauh apa pengaruh kebudayaan penggunaan alat santap, dan ketergantungan akan
peralatan tersebut pada masyarakatnya.
Penulis beranggapan bahwa peralatan santap yang sekarang nampak, sudah melekat pada
keseharian masyarakat Sunda. Hal tersebut merupakan konsekuensi tesis yang relevan
dengan tatanilai yang berlaku dengan lingkungan hidup yang sudah berubah. Didukung oleh
karakter khas orang Sunda yang adaptif dan akomodatif, sehingga memberi kemudahan bagi
masuknya berbagai pengaruh kebudayaan luar. Namun demikian di balik itu ada karakter
khas lain yang berpengaruh kuat, yakni keteguhan menjalani batasan normatif dad
kebudayaannya, hingga adopsi peralatan santap yang digunakan terbatas hanya pada cara
dan jenis alat tertentu saja, seperti halnya sendok dan garpu. Tatacara dan alat tersebut
megaami penyesuaian tanpa melampaui aturan-aturan yang tersirat pada kebudayaan
Sunda.
Penulis berkesimpulan, bahwa masyarakat Sunda Bandung memeriukan alat santap yang
paling sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini.
Sejumlah temuan dalam penelitian ini sedikit banyak diharapkan dapat menjadi salah satu
bentuk sumbangan, melengkapi proses pengembangan desain alat santap Nusantara bagi
pihak yang berkepentingan.