digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mineral monasit adalah salah satu sumber utama unsur tanah jarang (UTJ) dan lantanum merupakan salah satu unsur utama yang terkandung dalam monasit bersama cerium dan neodimium. Pemisahan Lantanum (III) dari UTJ lainnya yang terkandung di dalam mineral monasit dalam penelitin ini dipelajari dengan teknik membran cair berpendukung tabular membran (Tubular Supported Liquid Membrane, TSLM). Fasa umpan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel larutan UTJ hasil proses destruksi pasir monasit dengan KOH. Proses pemisahan Lantanum dengan teknik TSLM dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama destruksi pasir monasit dengan KOH, tahap kedua pemisahan Thorium dan Uranium dengan cara pengaturan pH, tahap ketiga oksidasi cerium (III) menjadi cerium (IV) dengan KMnO4 dalam suasana asam sulfat dan terakhir pemisahan UTJ dengan TSLM. TBP (tributil fosfat) dan D2EHP (di-2-etil heksil fosfat) dalam kerosen digunakan sebagai senyawa pengemban dan larutan HNO3 digunakan sebagai fasa penerima. Pengukuran konsentrasi UTJ (III) campuran dilakukan dengan metode spektrofotometri sinar tampak, setelah dikomplekskan dengan Alizarin Red S. pada panjang gelombang 530 nm. Optimasi pemisahan La(III) dipelajari dengan memvariasikan komposisi senyawa pengemban dalam fasa membran, variasi konsentrasi HNO3 dalam fasa penerima dan variasi konsentrasi UTJ(III) dalam fasa umpan. Kondisi terbaik transpor UTJ (III) diperoleh pada komposisi fasa pengemban D2EHP:TBP = 0,75 M : 0,25 M, HNO3 0,1 M sebagai fasa penerima dan konsentrasi UTJ (III) fasa umpan 797,5 ppm. Pada keadaan tersebut, jumlah UTJ (III) yang berhasil ditranspor ke dalam fasa penerima sebanyak 91,96% dan berdasarkan hasil pengukuran XRF, kemurnian dari La(III) yang dihasilkan pada kondisi ini sebesar 26,90%.