digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Operator Training Simulator merupakan mesin simulasi berbasis jaringan komputer yang dapat digunakan untuk pelatihan operator baru dalam mengoperasikan plant. Komponen utama dari OTS adalah main server (yang berisikan model dari plant), database server (berfungsi sebagai penyimpan data simulasi), instructor station (komputer untuk instruktur pemberi pelatihan), dan operator station (komputer untuk operator baru peserta pelatihan). Dengan sistem ini, maka bentuk pelatihan dapat dilakukan kapan saja tanpa mengganggu proses produksi yang sebenarnya. Selain itu dapat dilakukan pula simulasi keadaan bahaya, sehingga operator akan semakin handal mengoperasikan plant. Selain itu dengan adanya database server, bentuk pelatihan menjadi lebih baik karena dapat dilakukan sistem scoring, penyimpanan sesi (apabila simulasi harus dihentikan pada suatu saat), dan lain-lainnya. Dalam tugas akhir kali ini akan dilakukan penambahan unit proses sintesis amoniak pada OTS Kaltim-4 yang merupakan mesin simulasi Pabrik Amoniak PT. Pupuk Kaltim, Tbk. Penambahan model dilakukan dengan memodelkan proses, control valve, serta pengendali yang terkait, di mana ketiga bagian tersebut tergabung menjadi suatu lup sistem kendali. Jumlah lup yang akan dimodelkan pada tugas akhir ini adalah sebanyak 21 buah. Pemodelan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB R2007a, sementara implementasi pada server simulasi menggunakan perangkat lunak Scilab 4.1.1. Parameter keberhasilan dari pemodelan ini adalah berupa best fit yang merupakan persentase kedekatan keluaran hasil model dengan data yang diperoleh dari perusahaan. Best fit pada pemodelan yang berhasil berkisar di nilai 51.6 hingga 92.41 %. Terdapat beberapa model yang masih memiliki best fit buruk yang disebabkan oleh kurangnya catatan data dari beberapa variabel yang menjadi masukan bagi lup sistem kendali tersebut. Penambahan GUI dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Wonderware Intouch, di mana jumlah gambar yang harus dibuat adalah sebanyak lima buah (Ammonia Synthesis 1, Ammonia Synthesis 2, Ammonia Synthesis 3, Ammonia Synthesis 4, dan Ammonia Synthesis 5). Pada bagian akhir tugas akhir akan dibahas mengenai integrasi unit proses tambahan ini dengan sistem OTS yang sudah ada. Dari proses integrasi ini akan dapat dilihat bahwa sistem yang sudah ada dapat berinteraksi dan terintegrasi dengan unit tambahannya.