digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada bidang investasi dan keuangan, investor pada umumnya berkeinginan untuk memaksimalkan tingkat imbal hasil dan meminimailisir tingkat risikonya. Salah satu instrumen investasi yang dapat menghasilkan tingkat imbal hasil yang tinggi adalah investasi saham. Saham secara umum menghasilkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi daripada berinvestasi pada obligasi maupun deposito bank. Berinvestasi di saham dapat memberikan investor imbal hasil tinggi. Akan tetapi, ada terminologi yang bernama ‘risiko tinggi maka imbal hasil tinggi’ pada bidang keuangan. Investor dapat mengurangi risiko dari investasi saham mereka dengan cara mendiversifikasi aset-aset yang ada pada portofolio mereka. Ada sebuah teori yang dapat memaksimalkan imbal hasil investasi pada tingkat risiko yang ditentukan. Teori ini bernama Teori Portfolio Modern (Harry Markowitz, 1952). Teori Portofolio Modern ini akan digunakan sebagai alat utama dalam konstruksi portfolio di penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonstruksi dan mengevaluasi portofolio optimal menggunakan MPT pada pasar saham Indonesia. Penelitian ini berfokus pada saham-saham yang terdaftar di Indeks Bisnis-27, salah satu indeks yang ada di pasar saham Indonesia. Akan terdapat 15 portofolio efisien pada setiap semester yang akan dikonstruksi. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya portfolio optimal yang dapat dikonstruksi dari tiap enam semester pada indeks Bisnis-27. Pengukuran dari performa portfolio optimal juga akan dilaksanakan pada penelitian ini. Ratio Sharpe, Ratio Treynor, dan Jensen’s Alpha akan digunakan pada penelitian ini sebagai alat evaluasi dalam membandingkan performa portofolio dan performa pasar. Pada hasilnya, terdapat enam portofolio optimal dalam enam semester dengan nilai CV terendah pada tiap semesternya. Imbal hasil tahunan portofolio optimal berkisar antara 25% hingga 194.21% dengan level risiko antara 4.26% hingga 31.54%. Komposisi sahamnya adalah BBRI, JSMR, ISAT, LPKR, dan ASII. Sebagai tambahan, BBRI dan JSMR memiliki frekuensi tertinggi dalam komposisi portofolio optimal dengan tingkat kehadiran enam hingga lima kali dalam semester pertama hingga semester keenam. Semua portofolio optimal memiliki kinerja lebih unggul dibanding pasar.